Hinca: Kalau Moeldoko Paham Demokrat, Coba Nyanyi Mars Partai

Hinca: Kalau Moeldoko Paham Demokrat, Coba Nyanyi Mars Partai

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Moeldoko mengatakan terjadi kekisruhan dan pertarungan ideologis di Partai Demokrat (PD) menjelang 2024. Ketua Dewan Kehormatan PD Hinca Pandjaitan menepis tudingan dari Moeldoko tersebut.

"Pertama saya menolak secara tegas apa yang disampaikan Pak Moeldoko, apalagi soal ideologi dan seterusnya," kata Hinca di Gedung Nusantara III DPR RI, Jakarta, Senin (29/3/2021).

Bantahan Hinca itu bukan tanpa alasan. Sebab, Hinca menyebut sebagai kader PD yang pernah menduduki jabatan sebagai sekjen partai hingga kini Ketua Dewan Kehormatan Partai, apa yang dituduhkan Moeldoko tidak pernah terjadi.

"Kami tidak melihat itu, yang dituduhkan Pak Moeldoko sama sekali salah dan tidak benar. Justru partai ini partai tengah yang kami menyebutnya nasionalis religius," ucap Hinca.

Hinca meminta Moeldoko untuk membaca AD/ART PD. Bahkan Hinca menantang Moeldoko menyanyikan mars Partai Demokrat jika memang telah memahami betul PD.

"Jadi rumah besar Partai Demokrat itu sangat nasionalis sekaligus religius. Dan semua kader-kader kami mulai dari pusat, provinsi, kabupaten/kota sampai ke ranting-ranting menyadari itu semua. Bahkan kalau Pak Moeldoko paham betul, coba lah Pak Moel nyanyikan mars Partai Demokrat," katanya.

Menurut Hinca, dalam mars PD itu mengandung makna ikhtiar, doa, semangat, hingga tujuan Partai Demokrat. Dia balik menuding bahwa Moeldoko tidak memahami Partai Demokrat.

"Karena itu kalau ada yang bilang seperti itu apalagi Pak Moeldoko, anda tidak tahu partai ini, anda tidak mengerti partai ini. Kami yang mengerti," tegasnya.

"Karena itu, ya sekali lagi saya katakan semua yang disampaikan Pak Moeldoko saya tolak dan tidak benar. Sebab di Demokrat kami ini adalah demokrat-demokrat sejati," tandasnya.


Diketahui sebelumnya, Moeldoko meyakini terjadi permasalahan dalam tubuh Partai Demokrat. Moeldoko mengatakan terjadi kekisruhan dan bergesernya arah demokrasi.

"Saya orang yang didaulat untuk memimpin Demokrat. Kekisruhan sudah terjadi, arah demokrasi sudah bergeser di dalam tubuh Demokrat," ujar Moeldoko melalui posting-an Instagram resminya, @dr_Moeldoko, Minggu (28/3).

Moeldoko mengatakan terjadi pertarungan ideologis di tubuh Partai Demokrat menjelang Pemilu 2024. Pertarungan juga disebut dilakukan secara terstruktur.

"Terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024. Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali, ini menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045," kata Meoldoko.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita