Aparat Desa Marahi Guru yang Posting Jalan Rusak, NasDem: Jangan Alergi Medsos!

Aparat Desa Marahi Guru yang Posting Jalan Rusak, NasDem: Jangan Alergi Medsos!

Gelora Media
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Seorang guru berinisial E dimarahi aparat Desa Cijalingan, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, usai memposting jalanan rusak. Partai NasDem mengkritik aparat desa.

"Semua aparat desa jangan alergi terhadap medsos, karena medsos itu kan menjadi salah satu sarana untuk komunikasi," ujar Ketua DPP NasDem Saan Mustopa ketika dihubungi detikcom, Jumat (12/3/2021).

Komunikasi di dalam media sosial, sebut Saan, bisa berkaitan dengan kondisi sosial masyarakat. Menurutnya, media sosial mampu mempercepat pembangunan dan perbaikan infrastruktur daerah.


"Misalnya ada jalan yang rusak dan sebagainya diposting, itu hal yang menurut saya biasa saja, tidak perlu direspons dengan sikap-sikap yang yang negatif, misalnya itu dianggap mencemarkan dan sebagainya. Justru harus direspons dengan hal yang positif dengan cepat, tanggap. Jadi bukan memarahi mereka yang posting," tutur Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu.

Di era digital, media sosial kini menjadi sarana bagi warga untuk melaporkan persoalan agar mendapatkan respons dari pemerintah. Saan menyebut cara-cara konvensional, seperti melaporkan langsung permasalahan ke aparat desa, terkadang justru tidak mendapat respons.

"Dengan media sosial akan lebih cepat, dan menurut saya itu sudah waktunya juga aparat-aparat desa, apakah kepala desa dan sebagainya memiliki media sosial juga sebagai ajang untuk interaksi menyampaikan pendapat, keluhan atau keadaan sosial daerah yang ada?" lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang guru dimarahi aparat desa hanya karena mengunggah kondisi jalan rusak di ruas jalan menuju tempatnya bertugas. Diketahui guru inisial E itu bertugas sebagai pendidik di SMPN 1 Cantayan, Kabupaten Sukabumi.

Guru di Sukabumi didatangi aparat desa karena posting jalan rusakGuru di Sukabumi didatangi aparat desa karena posting jalan rusak (Foto: Tangkapan layar Facebook)
Unggahan kemudian membuat sejumlah aparat Desa Cijalingan mendatangi guru E, mereka mempertanyakan motif dibalik unggahan E di media sosialnya. Dalam sejumlah percakapan, aparat desa tidak menerima unggahan tersebut.

Persoalan itu berakhir islah. Kedua pihak menandatangani surat berita acara penyelesaian masalah yang dibubuhkan di atas materai.

Kades Cijalingan Didin Jamaludin berjanji akan mengawasi dan memantau aparaturnya yang menurut dia memarahi sang guru itu karena spontanitas. Ia membantah upaya itu disebut sebagai persekusi aparat desanya kepada guru yang bersangkutan.


"Tindakan tersebut spontanitas. Hal seperti itu (memang) tidak baik dan mudah-mudahan mungkin nanti dalam satu musyawarah kan ada dinamika seperti itu. Tidak ada niatan persekusi dan segala macam. Sudah benar-benar tidak ada permasalahan, hari Rabu sudah selesai dan videonya di-up kan," kata Didin, Jumat (12/3/2021).(dtk)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA