TB Hasanuddin ke Menhan: TNI Jangan Ikut Latihan Makan Tokek Hidup

TB Hasanuddin ke Menhan: TNI Jangan Ikut Latihan Makan Tokek Hidup

Gelora Media
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) Tb Hasanuddin menanggapi terkait organisasi People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) yang menyurati Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto terkait kegiatan latihan TNI makan hewan liar di Thailand oleh Cobra Gold. Tb Hasanuddin mengingatkan agar TNI tidak usah ikut-ikutan melakukan itu.

"Iya saya mengimbau kepada Menhan supaya ya TNI jangan ikut bareng latihan memakan tokek tarantula begitu," kata Tb Hasanuddin, saat dihubungi, Kamis (18/2/2021).

"Kalau latihan latihan yang lain mungkin ya tidak masalah," sambungnya.

Tb Hasanuddin mengatakan TNI memang kerap melakukan latihan survival di gunung yang jauh dari suplai makanan. Namun berdasarkan pengalamannya selama ini, TNI tidak pernah memakan hewan hewan seperti tokek.

"Begini setahu saya itu ada namanya latihan survive atau survival, pada saat latihan hutan gunung, pertempuran, yang memang jauh dari sumber makanan atau tempat logistik, tapi yang dilalukan paling kecil adalah ular begitu, kalau seperti tarantula, kemudian kalajengking, kemudian tokek itu ya binatang itu kan binatang langka, sulit didapat, dan tidak cukup lah untuk satu regu, satu peleton," ucapnya.

Lebih jauh, Tb Hasanuddin juga meyakini selama ini para TNI lebih banyak memanfaatkan nabati dari pada hewani. Menurutnya tidak biasa TNI memakan hewan seperti tokek.

"Kita lebih banyak survival itu kalau di hutan agar tidak kelaparan dengan memanfaatkan bukan sekedar atau utamakan hewani, kita pada nabati, daun daunan yang bisa dimakan, boros-borosan tetapi kalau binatang setahu saya kalau ketemu ular, dan ular pun terbatas yang memang besar lah ya kan," imbuhnya.

Diketahui, PETA menyebut ada kekejaman terkait latihan bernama Cobra Gold 2021 itu. PETA menyurati Menhan Prabowo karena TNI ikut serta dalam latihan itu.

Latihan yang menyertakan aksi mengonsumsi hewan-hewan liar itu disebut tak lazim karena meminum darah ular kobra, memakan tokek hidup-hidup hingga memakan kalajengking dan tarantula untuk bertahan hidup.


"Selain menimbulkan risiko penyakit berbahaya, latihan Cobra Gold yang melibatkan hewan juga kejam dan tidak praktis. PETA mendesak Menteri Prabowo untuk mengakhiri pembunuhan hewan yang sadis selama Cobra Gold, yang menodai kehormatan Indonesia, membahayakan kesehatan masyarakat, dan membahayakan spesies yang rentan terhadap kepunahan" kata Wakil Presiden Senior PETA, Jason Baker.(dtk)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA