Natalius Pigai Ungkap Berhak Tuntut Jabatan Menteri ke Jokowi: Saya Beri Kemenangan

Natalius Pigai Ungkap Berhak Tuntut Jabatan Menteri ke Jokowi: Saya Beri Kemenangan

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai mengungkapkan fakta dirinya ditawari jabatan menjadi menteri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu ia sampaikan dalam tayangan di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, Kamis (4/2/2021).

Diketahui Natalius Pigai adalah sosok yang kerap mengkritik pemerintah dalam berbagai aspek.

Mantan anggota DPR RI Akbar Faizal lalu bertanya alasan Pigai bersikap demikian, serta kemungkinan terkait isu Pigai batal ditawari posisi menteri.

"Ada beberapa orang yang mengatakan bahwa penyikapanmu hari ini karena kau sakit hati," singgung Akbar Faizal.

"Sakit hati karena apa?" tanya Natalius Pigai.

"Tidak jadi menteri, tidak jadi apa yang kau inginkan. Apa tanggapanmu?" tanya Faizal.

Pigai mengaku dirinya merasa punya hak menuntut ditawari jabatan menteri oleh Jokowi setelah pemilihan presiden 2014 dan 2019.

"Saya kalau 2014 sampai 2019 saya punya hak menuntut Jokowi kasih menteri," ungkapnya.

Ia beralasan dukungannya terhadap Jokowi memberi kontribusi kemenangan yang besar pada pilpres.

Selain itu, Pigai mengungkit dirinya pernah dihubungi sejumlah tokoh dalam koalisi partai pengusung Jokowi.

"Saya memberi kontribusi kemenangan. Besar, lebih dari 5 persen," ungkap aktivis HAM asal Papua tersebut.

"Saya bilang tadi itu. Hasto Kristianto telepon saya, Ibu Mega tahu, Suryo Paloh, Viktor Laiskodat, Pak Jokowi," lanjutnya.

"'Kan saya tidak perlu jelasin apa yang saya lakukan," tambah Pigai.

Diketahui Pigai juga dikenal masyarakat Papua sebagai pejuang HAM.

Ia menuturkan kontribusinya terhadap kemenangan Jokowi terlihat paling besar dari pengaruhnya kepada masyarakat Papua.

"Kampung saya itu satu kabupaten. Di dunia ini tidak ada satu kabupaten 0 untuk Pak Prabowo, 100 persen untuk Pak Jokowi," kata Pigai.

"Itu tempat kelahiran saya, Kabupaten Dogiyai. Saya punya saudari perempuan Yuliana Pigai (pengurus) Pasar Mama-mama Papua, pendirinya mama saya," tuturnya.

"Yuliana Pigai itu adalah Ketua Pasar Mama-mama yang Jokowi kasih tumpeng di Monas. Yang dikasih tumpeng itu saya punya darah," tambah dia.

Berdasarkan hal itu, Pigai merasa dirinya berhak menuntut jabatan dari Jokowi.

"Jadi kalau saya jelaskan, panjang. Saya punya hak menuntut karena saya sudah bekerja keras 2014 sampai 2019," tegasnya.

Walaupun begitu, pada pilpres selanjutnya Pigai beralih mendukung Prabowo.

Ia beralasan banyak aktivis HAM lainnya yang juga menunjukkan dukungan terhadap Prabowo.

Menurut Pigai, dalam periode pemerintahan Jokowi banyak janji tentang penyelesaian isu HAM yang tidak pernah terwujud.

"Kalau 2019-2021, saya pendukung Prabowo," ungkapnya. []

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA