Jokowi Minta Dikritik, Ray Rangkuti: Pidato Basa-basi

Jokowi Minta Dikritik, Ray Rangkuti: Pidato Basa-basi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta masyarakat lebih aktif memberi kritik terhadap pemerintah, khususnya yang terkait dengan pelayanan publik, dinilai sebagai pidato basa-basi.

"Pidato basa-basi, sekadar memulihkan citra beliau yang terus merosot. Mengapa?" ujar Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti, saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Selasa (9/2).

Pasalnya, kebebasan bersuara warga negara ketika menyatakan sikap berbeda dengan pandangan dan kebijakan pemerintah acap kali cepat ditindak oleh aparat.

"Seperti sekarang dialami oleh Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat," terang Ray Rangkuti.

Presiden, kata aktivis '98 ini, seharusnya menjaga dan memelihara kebebasan berpendapat, bersuara, dan bersikap seluruh warga negara. Bukan berlaku sebaliknya.

"Kata bijak yang disampaikan oleh Pak Habibie dan Pak Jimly Asshiddiqie sangat layak dikembangkan dan gaungkan, hukum dan pidanakanlah para penjahat, bukan mereka yang berbeda sikap," tegas jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Presiden Jokowi sebelumnya meminta masyarakat lebih aktif dalam menyampaikan kritik dan masukan terhadap kerja-kerja pemerintah. Ia juga meminta penyelenggara layanan publik terus meningkatkan kinerja.

"Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik, masukan, atau potensi maladministrasi. Dan para penyelenggara layanan publik juga harus terus meningkatkan upaya perbaikan-perbaikan," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Ombudsman RI, Senin (8/2). (RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita