Debat Sengit Ngopi-ngopi Moeldoko vs Partai Demokrat

Debat Sengit Ngopi-ngopi Moeldoko vs Partai Demokrat

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Isu kudeta Partai Demokrat yang menyeret nama Kepala KSP Moeldoko masih panas. Kini, debat sengit soal ngopi-ngopi mewarnai Moeldoko vs Partai Demokrat.

Dirangkum detikcom, Senin (8/2/2021), Moeldoko bicara soal ngopi-ngopi lewat postingan akun media sosialnya. Pada unggahan pertama, Moeldoko menyebut ada yang grogi ketika dia ngopi.

"Aku ngopi-ngopi kenapa ada yang grogi," demikian tulisan di foto unggahan Moeldoko tersebut.

Moeldoko lalu berbicara soal kebiasaan lelaki ketika ngopi. Obrolan lelaki saat ngopi bisa ke mana-mana saja.

Menurut Moeldoko, semua harus kembali seperti biasa seusai ngopi-ngopi. Tak boleh ada sakit hati.

"Ngopi membuka wawasan kita. Kenapa untuk ngopi saja, harus pakai lapor atau minta ijin," tulis Moeldoko selanjutnya.

Partai Demokrat menanggapi Moeldoko. Partai Demokrat merasa tidak grogi sama sekali dengan Moeldoko, malahan geli.

"Bukan grogi, tapi geli. Orang lain ngopi pakai susu, Anda pakai bohong," sebut elite PD Rachland Nashidik.

Soal ngopi-ngopi ini kemudian disinggung kembali oleh Moeldoko. Moeldoko bicara langkahnya menambah kopi makin bikin grogi lawannya.

"Aku nambah kopi, ada yang semakin grogi," demikian tulisan yang menyertai di foto tersebut.


Dalam caption-nya, Moeldoko mengatakan tidak pantas jika seseorang langsung pergi setelah menghabiskan secangkir kopi. Terlebih, saat ada rekan yang bergabung untuk ngopi.

"Habis secangkir kopi, tak elok jika langsung pergi. Apalagi jika ada kawan yang baru bergabung, baiknya tambah secangkir lagi," ujarnya.

Unggahan Moeldoko kembali direspons Partai Demokrat. Demokrat menilai Moeldoko mencari teman ngopi lantaran sudah lama tidak diajak Presiden Jokowi.

"Mungkin Bapak Presiden Joko Widodo sudah jarang mengajak KSP Moeldoko ngopi-ngopi. Begitu juga rekan sesama menteri, sudah jarang mengajak KSP Moeldoko ngopi-ngopi," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP PD Herzaky Mahendra Putra dalam keterangannya.

"Jadi, KSP Moeldoko sibuk cari teman buat ngopi-ngopi. Sampai mesti ngopi-ngopi dengan kader Demokrat, yang notabene tidak di dalam pemerintahan," imbuh dia.

Eks staf KSP Bambang Beathor Suryadi menepis Herzaky. Beathor mengklaim Jokowi bisa tiga kali dalam satu hari bertemu Moeldoko.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita