Sebut Cemas Politik Islam, Ustadz Tengku Prediksi Jokowi Pilih Lystio jadi Kapolri

Sebut Cemas Politik Islam, Ustadz Tengku Prediksi Jokowi Pilih Lystio jadi Kapolri

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Presiden Jokowi dikabarkan sudah mengantongi nama-nama calon Kapolri baru pengganti Idham Aziz. Hal itu diungkap oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/1/2021).

Seiring mencuatnya kabar tersebut, eks Sekjend MUI Tengku Zulkarnain memberi prediksi siapa kira-kira yang akan menjadi Kapolri pilihan Presiden Jokowi.

Prediksi itu diutarakan oleh Tengku Zulkarnain lewat jejaring Twitter miliknya, @ustadtengkuzul pada Senin (4/1/2021).

Hanya saja, prediksi Tengku Zulkarnain tersebut berbeda dari rumor yang belakangan beredar soal 3 calon kuat Kapolri yakni Kepala BNPT Komjen Boy Rafli, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kabaharkam Komjen Agus Andrianto.

Bukan tanpa dasar, prediksi Tengku Zulkarnain diakui mempertimbangkan salah satu aspek yakni kekhawatiran akan kebangkitan politik Islam.

Tengku Zulkarnain melihat, pihak Jokowi cemas dengan kebangkitan kekuatan politik Islam di masa mendatang sehingga diprediksi akan memilih Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri.

"Dengan melihat begitu khawatirnya mereka akan kebangkitan kekuatan politik Islam ke depan, sepertinya Pak @jokowi akan angkat Listyo jadi Kapolri," kata Tengku Zul seperti dikutip Suara.com.

"Mari kita tunggu... (Prediksi)," imbuhnya mengingatkan.

Sebelumnya Moeldoko menegaskan bahwa pergantian Kapolri merupakan hal yang rutin dan sudah ada prosedurnya.

"Ya itu (calon Kapolri), sebenarnya karena ini sesuatu yang rutin ya. Prosedurnya sudah ada tinggal nunggu waktu, siapanya pasti sudah ada," ujar Moeldoko.

Mantan Panglima TNI itu menuturkan Jokowi sudah mempertimbangkan nama-nama yang akan menjadi orang nomor 1 di institusi Polri. Hal tersebut kata Moeldoko mengingat waktu pensiun Idham Azis yang sudah semakin dekat yakni 1 Februari 2021.

"Ya pasti sudah (mempertimbangkan nama nama calon Kapolri), karena kan berkaitan dengan waktu," kata dia.

Ketika ditanya terkait nama-nama yang akan dipilih Jokowi menjadi Kapolri, Moeldoko enggan membeberkan.

"Kebetulan tidak di kantong saya," kata Moeldoko. 

Moeldoko menegaskan mekanisme pemilihan calon Kapolri sudah jelas yakni adanya usulan, diserahkan ke DPR untuk dibahas dan kemudian diputuskan di DPR.

"(Pemilihan calon Kapolri) Ini kan mekanismenya jelas, ada usulan, berikutnya DPR akan memproses ada di sana, proses pemilihannya. Berikutnya nanti keputusannya seperti apa, saya pikir sampai di situ aja, nanti nama belakangan gampang," tutur Moeldoko.

Terkait kapan usulan nama calon Kapolri yang diserahkan Jokowi ke DPR, Moeldoko meminta awak media untuk menanyakan langsung ke DPR.

"Tanya Sekjen sana donk. Itu lebih pas," katanya. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita