Pernah Ditolak MUI saat Jabat Kapolda Banten, Mantan Ajudan Jokowi Kini Calon Tunggal Kapolri

Pernah Ditolak MUI saat Jabat Kapolda Banten, Mantan Ajudan Jokowi Kini Calon Tunggal Kapolri

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan telah memilih satu nama untuk menjadi calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis yang masuk masa pensiun. Dia adalah Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri.

Seorang politikus partai penguasa di parlemen membenarkan kabar tersebut. Nama Sigit yang telah dipilih oleh Jokowi.

"Iya (Sigit dipilih Jokowi)," kata Politikus yang bernaung di Komisi hukum DPR ini, Senin (11/1).

Politikus ini mengakui memang sejauh ini Jokowi belum mengirimkan surat kepada DPR tentang calon Kapolri. Namun, menurut dia, surat itu dijadwalkan bakal dikirim pada Rabu 13 Januari 2020 nanti.

"Rabu (dikirim)," katanya.

Anggota Komisi III DPR, Jazilul Fawaid membenarkan informasi, Presiden Jokowi akan mengirim surat terkait calon Kapolri pada lusa.

"Insya Allah, Kita tunggu saja Rabu keramat. Hari Rabu wage cocok untuk kirim surat penting untuk pekerjaan besar," kata Jazilul.

Ditolak MUI Serang

Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolda Banten pada Oktober 2016 menggantikan Brigjen Pol. Ahmad Dofiri. Pergantian tersebut berdasarkan Telegram Rahasia Kapolri Nomor ST/2434/X/2016 tertanggal Jumat, 5 Oktober 2016.

Saat itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian membatalkan penunjukan Kombes Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolda Banten menggantikan Brigjen Pol Ahmad Dofiri.

“Ya, surat permohonannya sudah kami sampaikan ke Kapolri kemarin, dan diterima oleh pak Boy Rafli Amar (Kadiv Humas Polri),” kata Ketua MUI Kota Serang Mahmudi, saat dihubungi, Selasa, 11 Oktober 2016.

Mahdmudi menjelaskan, permohohan para Ulama agar Sigit Prabowo tak menjabat sebagai Kapolda Banten lantaran ajudan Presiden Joko Widodo tersebut non-muslim.

“Kami minta agar Kapolri bisa menyesuaikan dengan kondisi wilayah. Banten ini kan sembilan puluh persennya orang Islam, pejabatnya ya harus orang Islam,” jelas Mahmudi.

Dia menjelaskan, permohonan tersebut bukan hanya berasal dari MUI Kota Serang, melainkan MUI dari delapan kabupaten/kota di Banten. Menurutnya, jika Kapolda Banten dipimpin oleh seorang non-muslim, maka akan menemukan kesulitan saat berkomunikasi dan sinergi dengan para tokoh ulama.

Meski sempat mendapatkan penolakan, Listyo Sigit Prabowo berhasil mengemban tugas hingga 2018, sebelum akhirnya diganti Brigjen Pol. Teddy Minahasa Putra. Salah satu keberhasilan Listyo di antaranya mampu mengamankan Pilkada Banten 2017.

Saat lepas sambut jabatan Kapolda Banten di Hotel Ratu Horison, Kota Serang, Jumat malam, 24 Agustus 2018, Listyo Sigit menyebut dirinya masuk ke Banten saat kondisi tengah ‘panas’. 

Nasib baik menghampirinya pagi pada Agustus 2018. Dia menyandang pangkat inspektur jenderal yang disematkan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mabes Polri.

Tak lama, Listyo dipromosikan menjadi Kadiv Propam Polri berdasarkan Surat Keputusan Kapolri (Skep) Nomor 81/ 2014 A/III/KEP./2018 tertanggal 13 Agustus 2018.

Perwira tinggi kelahiran 5 Mei 1969 tersebut pernah menjadi Kapolres Pati, Jawa Tengah. Setelah itu dia menduduki posisi Wakil Kapoltabes Kota Semarang lalu Kapolres Solo.

Adapun pada 2012, pada saat Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta, Listyo Sigit Prabowo dirotasi ke Jakarta dengan pos Asubdit II Direktorat Tipdum Bareskrim Polri.

Sebelum menjabat Ajudan Presiden Jokowi, pada Mei 2013, Listyo bertugas sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Sulawesi Tenggara.

Dia lulusan S-2 dari Universitas Indonesia. Tesis yang dipilih Listyo Sigit Prabowo adalah tentang penanganan konflik etnis di Kalijodo, Jakarta.

Listyo sendiri saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri. Jabatan itu ia emban sejak Desember 2019, menggantikan Jenderal Idham Azis yang diangkat menjadi Kepala Kepolisian RI menggantikan Jenderal (Purn) Tito Karnavian.[]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita