dr Tirta Sebut Ulah Raffi Ahmad Pukulan Keras bagi Istana: Masyarakat jadi Antipati

dr Tirta Sebut Ulah Raffi Ahmad Pukulan Keras bagi Istana: Masyarakat jadi Antipati

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Artis Raffi Ahmad, yang dipercaya pemerintah mengikuti vaksinasi Corona tahap pertama, diketahui ikut pesta yang mengabaikan protokol kesehatan. dr Tirta Mandira Hudhi menyebut ulah itu bisa berdampak parah pada masyarakat kepercayaan ke Pemerintah.

"Dia adalah figur awam yang mempunyai massa yang sangat banyak. Cuma barusan viral di Twitter bahwa ternyata dia mengadakan party, terlibat dengan pesta dan melanggar PPKM sehingga menjadi pukulan yang sangat keras bagi pihak istana dan pemerintah serta satgas COVID-19 karena beliau termasuk influencer vaksin," kata dr Tirta saat menjadi salah satu penerima vaksin Sinovac di Puskesmas Ngemplak 2, Sleman, Kamis (14/1/2021).

Selain itu, dengan viralnya kasus ini menurut dr Tirta membuat gaduh di kalangan masyarakat. Sehingga harus segera dicarikan solusi. "Jadi harapannya segera dicarikan solusi dan klasifikasi dari pihak Raffi Ahmad dan pihak istana agar tercipta solusi agar masyarakat tidak gaduh," ucapnya.

Ia meminta agar semua pihak melakukan klarifikasi terkait permasalahan ini. Sebab, hal ini membuat masyarakat kecewa.

"Karena di Twitter sangat gaduh banget karena mereka (masyarakat) kecewa kok yang diundang malah berpesta pora seolah-olah menang. Tapi itu kembali lagi menjadi urusan Raffi dan istana. Semoga pihak-pihak terkait melakukan klarifikasi terutama istana," pintanya.

dr Tirta dikenal sebagai relawan COVID-19 dan aktif mengkampanyekan vaksinasi maupun protokol kesehatan. Ia pun membeberkan dampak dari apa yang dilakukan Raffi.

"Dampaknya lumayan parah ya karena masyarakat cenderung akhirnya antipati kepada pemerintah, kenapa memilih influencer yang akhirnya setelah divaksin (malah pesta) padahal vaksin ini efektif setelah dua kali (vaksin)," jelasnya.

Lebih lanjut, dr Tirta juga memberikan pemahaman jika usai divaksin masih harus menjaga protokol kesehatan (prokes). Proses vaksinasi juga tidak hanya dilakukan satu kali.

"Kalau setelah vaksin tuh harusnya menjaga tubuh tetap prokes terus jauhi kerumunan karena kita tuh malah risiko kena COVID-19 karena kita ada antibodi baru jadi tunggu dua minggu dulu baru (vaksin lagi), booster. Jadi bukan berarti menang, yang penting protokol patuhi," tegasnya.

Sejauh ini, dr Tirta mengaku sudah menghubungi Kasatgas COVID-19 Doni Monardo terkait kasus ini.

"Yang harus dilakukan Raffi selama ini kayaknya diminta konfirmasi sama istana tapi saya masih no comment sih soalnya saya belum tahu sih. Saya baru melaporkan masalah ini ke Pak Doni Monardo jadi biar dia yang memberikan statement," pungkasnya. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita