Meski Punya Elektabilitas Tinggi Prabowo Sulit Jadi Capres Lagi, Begini Analisis SMRC

Meski Punya Elektabilitas Tinggi Prabowo Sulit Jadi Capres Lagi, Begini Analisis SMRC

Gelora News
facebook twitter whatsapp




GELORA.CO - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, diprediksi sulit untuk maju kembali dalam pagelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Direktur Eksekutif Saiful Mudjani Research and Consulting (SMRC), Sirojudin Abbas mengatakan, faktor yang memuat Prabowo sulit bukan karena tingkat elektabilitas yang rendah.

"Pak Prabowo kelihatannya lebih sulit maju di 2024. Karena pada pilpres sebelumnya pun gagal, padahal jauh-jauh hari sudah punya modal awal yang baik tapi tidak banyak berkembang," ujar Sirojudin Abbas dalam jumpa pers virtual, Selasa (29/12).

Jika melihat hasil survei SMRC pada 23-26 Desember 2020, Prabowo Subianto masih mendapat tingkat keterpilihan yang cukup tinggi, yakni sebesar 14,9 persen.

Elektabilitas Menteri Pertahanan tersebut berada di posisi kedaua setelah Ganjar Prabowo yang mendapat elektabilitas sebesar 15,7 persen. Di urutan ketiga, ada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebesar 11 persen.

Diurutan keempat, ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno 7,9 persen, keempat Ridwan Kamil (7,1 persen), kelima Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurthi Yudhoyono (3,1 persen) dan keenam Menteri Sosial Tri Rismaharini (3,1 persen).

Dari data tersebut, Sirojudin menilai Prabowo masih belum memiliki cukup peluang untuk maju kembali di Pilpres 2024. Karena, lawan potensial yang ada disekelilingnya kini adalah anak-anak muda.

"Ini empat tahun menjelang pilpres 2024, sentimen publik terhadapnya (Prabowo) ternayata tidak lebih baik bahkan cendrung di bawah Ganjar," ungkap Sirojudin Abbas.

"Peluang Prabowo di 2024, oleh sebab itu, mungkin lebih berat dibanding 2014 maupun 2019," tandasnya. (*)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA