Habib Rizieq Serukan Negara Hijrah ke Sistem Berbasis Tauhid

Habib Rizieq Serukan Negara Hijrah ke Sistem Berbasis Tauhid

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyerukan revolusi akhlak dengan mengajak masyarakat hijrah ke sistem negara berbasis tauhid. Menurutnya, sistem ini sesuai dengan sila pertama Pancasila. Tauhid sendiri merupakan dasar agama Islam yang menyatakan keesaan Allah.

"Maka itu, revolusi akhlak di level sistem bagaimana kita menggandeng, kita hijrah ke sistem berbasis tauhid, berbasis sila pertama Pancasila," kata Habib Rizieq dalam Dialog Nasional Reuni Akbar 212 yang disiarkan Youtube Kaffah Channel, Rabu (2/12).

Ia menjelaskan revolusi akhlak merupakan upaya untuk membawa perubahan. Revolusi Akhlak jadi jargon yang berulang kali pihaknya gaungkan sejak kepulangannya dari Arab Saudi bulan lalu.

Ada beberapa tahapan dalam revolusi akhlak yang Habib Rizieq canangkan. Tahapan pertama adalah revolusi akhlak di tingkat individu, kemudian disusul perubahan di tingkat sistem.

Perubahan individu, katanya, akan didorong melalui dakwah, nasihat dan diskusi. Sedangkan revolusi di tingkat sistem dilakukan dengan mengubah sistem negara dari sekularisme--konsep negara yang terpisah dari agama--menjadi tauhid.

Melalui revolusi akhlak ini, ia ingin mengubah politik adu domba yang menurutnya kian marak dan membelah persatuan Indonesia. Ia mengatakan negara tidak bisa pilah-pilih kubu dalam menjalankan pemerintahan.

"Jadi nggak boleh lagi politik adu domba. Oh, ini golongan kritis nggak kami sukai, ini golongan asal bapak senang kita sukai. Nggak boleh itu. Nggak boleh hanya milik satu kelompok saja," ujarnya.

Habib Rizieq menyebut perubahan sistem negara menjadi tauhid sesungguhnya sesuai dengan Pancasila. Menurut dia, pasal pertama yang menjunjung ketuhanan yang maha esa memiliki spirit akhlak yang diajarkan nabi.

Begitu juga dengan pasal kedua, pasal ketiga dan keempat. Ia mengatakan kemanusiaan yang adil dan beradab juga berlaku untuk seluruh jemaat dan santri. Pria kelahiran Jakarta itu menyebut Pancasila sebagai warisan ulama.

"Tidak salah kita gaungkan bahwa Pancasila warisan ulama. Makanya jangan dibentur-benturkan Pancasila dengan ajaran Islam. Bahkan Pancasila menjadi konsensus nasional antara para pendiri bangsa Indonesia dari semua pendiri agama," tuturnya.

Untuk itu Habib Rizieq menampik jika ada pihak yang ingin mengadu agama dengan Pancasila. Ia menyebut pihak-pihak tersebut tidak punya akhlak, yang menurutnya sudah dicanangkan sejak awal melalui Pancasila dan UUD 1945. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita