Naik 14 Bus, Ulama & Santri Ciamis Sambut Habib Rizieq ke Jakarta

Naik 14 Bus, Ulama & Santri Ciamis Sambut Habib Rizieq ke Jakarta

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Para ulama dan santri dari Kabupaten Ciamis, akan menjemput Imam Besar, Habib Rizieq Shihab ke – Jakarta.

Massa berangkat Senin (09/11) sekitar pukul 15.00, dari depan Mesjid Agung Ciamis, dengan menggunakan 14 bis dan puluhan kendaraan kecil.

Ketua Alumni 212 dari Kabupaten Ciamis, KH Deden Badrul Kamal alias Golangsing mengatakan, dalam menyambut kepulangan imam besar, pihaknya berangkat dari Ciamis ke bandara Soekarno Hatta menggunaka 14 bis dan puluhan mobil kecil.

“Jumlah massa sebanyak 1.000 lebih. Baik santri atau para ustad dan ulama se- Kabupaten Ciamis,” ujarnya.

“Kepulangan habib, kami jelas menyambut suka cita dan bahagia luar biasa. Namun sebaliknya, kalau yang tidak suka justru seperti gelisah seperti cacing kepanasan,” sambung Deden yang juga Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Kabupaten Ciamis.

Deden menambahkan, bahwa pihak Saudi-pun tidak mengenakan adanya denda apapun, karena kalau bayar denda jelas ada catatan buruk dalam masalah paspor.

“Kepulangan habib akan menggemparkan dunia terutama disambut suka cita oleh umat Islam di Indonesia, ” ujar Deden yang juga Pimpinan Pondok Pesantren  Bahrul  Ulum Golangsing Kecamatan Cipaku Kabupaten  Ciamis.

Sementara itu, penggerak Jalan Kaki Aksi 212, KH Nonop Hanafi mengatakan, bahwa kepulangan habib Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab  adalah hak konstitusional setiap warga negara yang dijamin undang-undang dan negara  berkewajikan  untuk melindungi tumpah darah warga negara dimanapun di unjung dunia.

Habib, kata dia, tidak pernah punya masalah atau merugikan negara. Habib tidak pernah korupsi, tidak melakukan tidakan makar pada negara.

“Bahkan dia (Habib Rizieq Shihab, red) telah banyak sumbangsih terhadap pembangunan negara. Bahkan  kasus Tsunami Aceh juga  beliau juga berjibaku di sana mampu mengangkat mayat sampai 3.000 lebih oleh habib dan FPI nya,” paparnya.

“Sampai  sekarang kalau ada bencana diseluruh pelosok tanah air, FPI atas arahan imam besarnya terjun ke lapangan secara langsung. Itu konstribusi yang tidak ternilai, ” sambungnya.

Nonof menjelaskan, bahwa habib tidak dideportasi, karena beliau dianggap tamu terhormat di Arab Saudi dan bahkan diizinkan untuk lama tinggal di Arab Saudi.

“Namun beliau  beliau lebih  memilih di Indonesia di tanah airnya. Beliau kembalinya ke tanah air adalah bagian ketulusan cinta untuk tanah air untuk Republik Indonesia,” tandasnya. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita