HRS akan Bertemu Prabowo Subianto? Begini Penjelasan Kuasa Hukum Pimpinan FPI

HRS akan Bertemu Prabowo Subianto? Begini Penjelasan Kuasa Hukum Pimpinan FPI

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab akhirnya kembali ke Indonesia pada Selasa (10/11/2020).

Kepulangannya di Indonesia setelah tinggal di Arab Saudi selama tiga tahun lamanya cukup menyita perhatian publik.

Banyak pertanyaan muncul apakah Rizieq Shihab akan bertemu dengan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

Diketahui Rizieq Shihab adalah sosok yang dekat dengan Ketua Umum Partai Gerindra.

Di acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV pada Selasa (10/11/2020) malam, Pengacara Rizieq Shihab, Sugito Atmo Pawiro lantas memberikan jawabannya.

Sugito menjelaskan, silaturahmi yang akan dilakukan oleh Rizieq Shihab sebatas melepas rindu.

Pasalnya ia sudah cukup lama tinggal di Arab Saudi.

"Ya saya yakin yang jelas itu bersifat silaturahmi, tapi jangan ditafsirkan macam-macam karena kan beliau 3,5 tahun di Arab Saudi," ujar Sugito.

Bahkan ia menyebut Rizieq Shihab bukan hanya tokoh-tokoh oposisi pemerintah.

Namun tokoh-tokoh yang ada di dalam pemerintahan.

"Sempat ketemu yang kenal baik di koalisi maupun tidak koalisi, tentunya bertemu merupakan silaturahmi yang baik."

"Saya kira lebih menyejukkan, suasana lebih damai, dari pada kita harus membuat statement di media saja," kata dia.

Kemudian, Presenter Aiman bertanya apakah Rizieq Shihab akan bertemu dengan Prabowo Subianto.

Menjawab pertanyaan tersebut, Sugito masih enggan menjawab.

"Saya sebut langsung, kalau pada saat sebelum Pemilu Pak Prabowo Subianto sempat bertemu apakah kali ini akan ada rencana lagi."

"Pak Prabowo Subianto akan bertemu?" tanya Aiman.

"Saya belum mendapat informasi dari timnya Habib Rizieq maupun timnya Pak Prabowo saya belum mendapat informasi," jawab Sugito.

Sugito mengatakan, pihaknya masih enggan pihak-pihak mana yang nantinya akan ditemui oleh Rizieq Shihab.

"Ya koalisi kan banyak ada partai-partai yang dulu kontra, tapi pada waktu setelah presiden dilantik kan gabung ke koalisi."

"Tapi saya tidak akan menyebutkan partainya atau siapapun yang berencana untuk silaturahmi," jelas Sugito. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita