GELORA.CO - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai, kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ke Indonesia, akan membuat dinamika politik semakin dinamis.
Menurut Ujang, Habib Rizieq akan memperkuat barisan oposisi rakyat atau oposisi non parlemen.
"Rizieq itu simbol perlawanan rakyat terhadap pemerintah," kata Ujang kepada wartawan, Jumat (13/11/20).
Ujang menjelaskan, apabila Habib Rizieq bisa melakukan konsolidasi dengan oposisi lain, bakal merepotkan pemerintah saat ini. Sebab, kepercayaan rakyat terhadap pemerintah saat ini rendah.
Rendahnya kepercayaan publik itu otomatis menguntungkan Rizieq dan FPI. Jika rakyat tak suka terhadap pemerintah, mereka akan mencari tokoh yang dicintainya yang dianggap bisa mengingatkan dan mengkritik pemerintah. Tokoh yang saat ini mempunyai peran itu adalah Habib Rizieq.
Selain itu, lanjut Ujang, posisi FPI bergantung pada sosok Habib Rizieq. Karena, Habib Rizieq telah mejadi tokoh besar di negeri ini, yang dielu-elukan para pendukungnya.
“Karena Rizieq tokoh besar, FPI dengan sendirinya ikut besar,” tukasnya. (*)