Saling Berbalas Olokan Trump Vs Biden di Debat Pamungkas

Saling Berbalas Olokan Trump Vs Biden di Debat Pamungkas

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan rivalnya dari Demokrat, Joe Biden saling berbalas olokan di debat capres pamungkas. Trump mengejek Biden soal lockdown. Sedangkan Biden mengungkit penanganan Corona.

Dilansir CNN, Jumat (23/10/2020) setelah perdebatan soal virus Corona, perbedaan utama yang ingin dibuat oleh Donald Trump adalah keengganannya untuk penguncian (lockdown) lebih lanjut untuk mencegah penularan. Dia pun melontarkan olokan pada Biden.

"Kita tidak bisa menutup negara kita," kata Trump. "Kita tidak bisa mengunci diri kita sendiri di ruang bawah tanah seperti yang dilakukan Joe."


Selain itu, seperti dilansir Reuters, Jumat (23/10/2020), undang-undang (UU) tindak kejahatan tahun 1994 yang mengatur hukuman lebih berat untuk kasus kepemilikan narkoba menjadi salah satu pembahasan kedua capres dalam debat terakhir di Nashville, Tennessee itu.

Moderator debat, Kristen Welker dari NBC, menjelaskan bahwa UU yang didukung Biden saat dia menjadi Senator AS tahun 1980-an dan 1990-an telah berkontribusi pada penahanan puluhan ribu pemuda kulit hitam yang kedapatan memiliki narkoba meskipun dalam jumlah kecil. UU ini disebut memicu penderitaan bagi banyak keluarga kulit hitam di AS hingga saat ini. Welker meminta Biden memberikan penjelasan terkait dukungannya pada masa lalu.

"100 Senator memberikan dukungan untuk rancangan undang-undang (RUU) soal narkoba dan cara menangani kasus narkoba. Itu adalah sebuah kesalahan," sebut Biden dalam jawabannya.

"Itulah mengapa saya telah berargumen bahwa, pada kenyataannya, kita tidak seharusnya mengirimkan siapapun ke penjara untuk pelanggaran narkoba murni. Mereka semuanya harus menjalani perawatan. Untuk itulah kita harus menghabiskan anggaran," cetusnya.

"Itulah sebabnya saya mendirikan pengadilan narkoba, yang tidak pernah didanai oleh teman-teman Republikan. Mereka tidak seharusnya masuk penjara karena masalah narkoba atau alkohol. Mereka harus menjalani perawatan. Itulah yang kami coba lakukan. Itulah yang akan saya lakukan," jelas Biden.

Trump menimpali Biden dengan melontarkan sindiran dan ejekan. Dia menyebut Biden hanya banyak bicara tanpa ada tindakan secara konkret.

"Tapi mengapa dia tidak melakukannya? Itu semua hanya omongan tanpa tindakan dengan para politikus ini. 'Itulah yang akan saya lakukan ketika saya menjadi Presiden'. Anda menjabat Wakil Presiden bersama Obama sebagai Presiden Anda selama 8 tahun. Kenapa Anda tidak melakukannya?" sindir Trump.



Namun di pembukaan debat, Joe Biden lebih dulu menyindir Trump saat membahas isu memerangi pandemi virus Corona (COVID-19). Biden menilai sosok yang bertanggung jawab atas banyak kematian, tidak seharusnya menjadi seorang Presiden.


Seperti dilansir CNN, Jumat (23/10/2020), isu pandemi Corona menjadi topik pertama yang dibahas dalam debat capres terakhir di Nashville, Tennessee pada Kamis (22/10) malam waktu AS.

"Anda tidak mendengar apa-apa lagi yang saya katakan malam ini, dengarkan ini: Siapa pun yang bertanggung jawab untuk tidak mengambil kendali, faktanya ... mengatakan bahwa saya tidak bertanggung jawab pada awalnya, siapa pun yang bertanggung jawab atas banyak kematian tidak seharusnya tidak tetap menjadi Presiden Amerika Serikat," cetus Biden, merujuk pada Trump yang memberitahu wartawan bahwa dirinya tidak bertanggung jawab atas virus itu.


Sindiran Biden itu merujuk pada lebih dari 200 ribu orang yang tewas akibat pandemi Corona di wilayah AS, di bawah kepemimpinan Trump.

Ditegaskan Biden bahwa caranya menangani Corona nantinya akan berbeda dengan cara pemerintahan Trump. Dia menyatakan akan fokus mendorong warga memakai masker dan mendorong lebih banyak tes rapid Corona.

"Saya akan memastikan bahwa kita menetapkan standar nasional soal bagaimana membuka sekolah dan membuka usaha sehingga mereka bisa merasa aman dan memberikan mereka sarana, sumber daya keuangan untuk bisa melakukan itu," ucapnya.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita