Jokowi Sebut UU Cipta Kerja Cegah Korupsi, ICW: Tak Layak Dipercaya

Jokowi Sebut UU Cipta Kerja Cegah Korupsi, ICW: Tak Layak Dipercaya

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Indonesia Corruption Watch (ICW) meragukan pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi bahwa Undang-undang atau UU Cipta Kerja mencegah korupsi tak patut dipercaya. Anggota Divisi Korupsi Politik ICW Egi Primayogha mengatakan UU Cipta Kerja bermasalah sejak awal pembahasannya.

"Sama sekali tidak mencerminkan semangat pemberantasan korupsi. Jadi klaim Presiden sepatutnya tidak kita telan mentah-mentah," kata Egi kepada Tempo, Ahad, 11 Oktober 2020.

Selain pembahasan yang bermasalah sejak awal, Egi menyinggung sikap Jokowi terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi. Menurut Egi, komitmen Jokowi ihwal pemberantasan korupsi tak bisa dipercaya sejak komisi antirasuah itu dilemahkan melalui revisi UU KPK pada tahun lalu.

"Sejak KPK dirobohkan klaim pemberantasan korupsi yang diucapkan Presiden tidak selayaknya kita percaya," ujar dia.

Egi mengatakan pelucutan kewenangan pemerintah daerah juga perlu dipertanyakan. Awalnya, omnibus law diklaim untuk memberantas korupsi yang bermekaran di daerah.

Egi mengingatkan bahwa desentralisasi adalah mandat dari reformasi. Sehingga, kata Egi, melucuti kewenangan daerah sangat bertentangan dengan semangat reformasi.

"Mengapa tidak mendorong perbaikan birokrasi di daerah dan memperkuat partisipasi warga untuk melakukan pengawasan?" kata Egi.

Presiden Jokowi sebelumnya mengatakan UU Cipta Kerja akan mendorong upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi. Ia beralasan, UU Cipta Kerja menyederhanakan perizinan sehingga pungutan liar dapat dihilangkan.

"UU Cipta Kerja ini akan mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi," kata Jokowi dalam konferensi pers virtual, Jumat, 9 Oktober lalu. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita