Ditembaki Peluru Karet Saat Aksi, Mahasiswa Universitas Pelita Bangsa Jalani Operasi Kepala

Ditembaki Peluru Karet Saat Aksi, Mahasiswa Universitas Pelita Bangsa Jalani Operasi Kepala

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Dua dari enam mahasiswa Universitas Pelita Bangsa masih dirawat di rumah sakit pasca bentrokan dengan petugas kepolisian saat aksi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Kawasan Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (7/10) siang tadi.

Koordinator lapangan yang juga Ketua BEM FEBSI Universitas Pelita Bangsa, Suhendar mengatakan, sebanyak enam mahasiswa yang dilarikan ke rumah sakit akibat tindakan represif petugas kepolisian.

"Total keseluruhan yang terluka ada 6, cuma kan yang lain luka ringan, ada yang parah matanya lebam-lebam ada 2 orang, dan itu sudah dianterin pulang 4, jadi tersisa tinggal 2 lagi yang masih dirawat," ujar Suhendar kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu malam (7/10).

Suhendar pun membantah kabar yang beredar di media sosial terkait ada enam mahasiswa Universitas Pelita Bangsa mengalami kritis bahkan meninggal dunia.

"Enggak, itu hoax. Ini gak ada yang kritis atau yang meninggal," kata Suhendar.

Salah satu yang masih dirawat di RS Sentra Medika kata Suhendar kini tengah menjalani operasi dibagian kepala akibat terkena benturan benda keras yang sangat kencang.

"Teman kita satu orang ini ada yang di operasi sekarang," terang Suhendar.

Mahasiswa yang tengah di operasi tersebut bernama Nasrul, mahasiswa semester 7 Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial.

"Dari teman-teman yang ada di lokasi yang menyaksikan, Nasrul itu kena peluru karet," ungkap Suhendar.

Nasrul pun juga diketahui merupakan Ketua Umum Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Pelita Bangsa.

Sementara satu mahasiswa lainnya yang juga masih dirawat mengalami luka lebam dibagian mata.

"Ada yang jatuh, ada yang kena peluru karet ataupun mungkin kena gas air mata. Karena tadi kan ricuh sehingga keluar tembakan peluru karet ataupun gas air mata," pungkas Suhendar. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita