Demo Omnibus Law Bentrok dengan Polisi, Jenderal Gatot Posting TNI Bantu Demonstran

Demo Omnibus Law Bentrok dengan Polisi, Jenderal Gatot Posting TNI Bantu Demonstran

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Aksi massa yang menolak pengesahan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja yang terjadi pada hari Kamis kemarin, 8 Oktober 2020 berujung pada bentrok besar-besaran. 

Bentrok yang melibatkan Kepolisian Republik Indonesia dan massa aksi yang berasal dari elemen buruh dan mahasiswa itu tak dapat terhindarkan ketika massa aksi memaksa pemerintah dan DPR RI untuk membatalkan peraturan perundang-undangan yang penuh kontroversi itu.

Bentrokan pun terjadi secara serentak hampir di seluruh Indonesia. Jakarta, Bandung, DI Yogjakarta, Surabaya, Medan, Jambi, Pekanbaru, Riau, Kalimantan, hingga Makassar tidak luput dari kerusuhan yang melibatkan petugas kepolisian dan para demonstran.

Menyikapi bentrokan tersebut, Menkopolhukam Mahfud MD pun malam tadi langsung menggelar rapat terbatas yang melibatkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Kepala Badan Intelejen Negara, Budi Gunawan, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis. 

Machfud menegaskan, bahwa pihaknya akan bertindak tegas terhadap para pelaku aksi yang menyerang petugas keamanan dan merusak fasilitas publik lainnya. Tidak hanya itu, pemerintah juga menduga ada keterlibatan pihak lain yang menjadi aktor intelektual dari aksi unjuk rasa yang berujung anarkis itu.

Ditengah memanasnya situasi politik dan keamanan, Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo justru memiliki sikap berbeda dalam merespon bentrokan para demonstran yang terjadi hampir di seluruh pelosok negeri itu.

Jenderal bintang empat itu justru dalam akun instagram pribadinya memposting sejumlah prajurit TNI Angkatan Darat yang berada bersama barisan massa aksi. 

Dalam postingan video pendek yang diposting Jenderal Gatot Nurmantyo terlihat seorang prajurit TNI AD tengah memberikan odol atau pasta gigi kepada para demonstran yang tengah berhadap-hadapan dengan aparat kepolisian. 

Odol atau pasta gigi itu diberikan oleh prajurit TNI untuk membantu para demonstran menghilangkan rasa pedih dari tembakan gas air mata aparat kepolisian yang berupaya untuk membubarkan massa aksi.

Dalam video pendek itu terdengar suara lantang dari para demonstran yang mendukung apa yang dilakukan oleh prajurit TNI itu.

"TNI, TNI, TNI," teriak para demonstran.

Jenderal Gatot pun menanggapi aksi prajurit TNI itu sebagai aksi patriotik yang menunjukkan bahwa TNI selama ini berjuang bersama-sama rakyat.

"Rakyat Ibu Kandung TNI. (Anak melayani Ibu Kandungnya) yang akan berjuang bukan untuk kepentingan dirinya tapi bangsanya," kata Jenderal Gatot Nurmantyo dikutip VIVA Militer dari akun instagram pribadinya, Jum'at, 9 Oktober 2020.

Entah apa maksud dan tujuan Jenderal Gatot memposting video itu. Yang pasti nama mantan Panglima TNI pengganti Jenderal Moeldoko itu sempat ramai jadi perbincangan para netizen sebelum gelombang aksi unjuk rasa penolakan UU Omnibus Law itu meluas. 

Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo sebelumnya sempat menjadi sorotan publik ketika dirinya bersama sejumlah purnawirawan TNI lainnya hendak melakukan ziarah dan deklarasi di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata Jakarta Selatan pada tanggal 30 September 2020 lalu. 

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita