Sudah Dua Kali Disuntik, Relawan Uji Klinis Vaksin China di Bandung Positif Terpapar Corona

Sudah Dua Kali Disuntik, Relawan Uji Klinis Vaksin China di Bandung Positif Terpapar Corona

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Para ilmuwan di seluruh negara sedang berlomba-lomba untuk menghentikan pandemi Covid-19 yang setiap hari semakin mengkhawatirkan.

Salah satu cara yang saat ini sedang gencar dilakukan yaitu dengan membuat vaksin penangkal Covid-19. Begitu pun yang dilakukan dengan para ilmuwan di Indonesia.

Saat ini, tim riset uji klinis vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Univeristas Padjajaran sedang melakukan uji vaksin Covid-19 Sinovac yang berasal dari perusahaan Tiongkok.

Dikutip dari situs resmi RRI, seorang relawan uji klinis vaksin Sinovac asal Bandung, positif terpapar Covid-19. Padahal sebelumnya ia  sudah mendapat dua kali vaksinasi.

“Terdapat beberapa kemungkinan pada kejadian ini,” kata Eddy Fadlyana, selaku Manager Lapangan Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, kamis 10 September 2020 ketika dihubungi.

Eddy menerangkan bahwa temuan relawan uji vaksin yang terpapar Covid-19 itu terjadi 9 hari yang lalu. Relawan yang dirahasiakan identitasnya itu, berasal dari Dinas Kesehatan Kota Bandung.

Relawan itu mengikuti program swab test (tes usap) yang digelar di salah satu Puskesmas sehari setelah dilakukan penyuntikkan vaksin kedua.

Eddy menerangkan bahwa tidak ada keluhan apa pun ketika suntikan kedua itu dilakukan.

“waktu datang untuk suntikan kedua di Puskesmas dia dalam kondisi sehat jadi diimunisasi,” ucap Eddy.

Adapun alasan yang membuat Puskesmas mewajibkan relawan tersebut untuk mengikuti swab test, dikarenakan relawan tersebut memiliki riwayat perjalanan ke luar Bandung.

Eddy juga menambahkan bahwa di antara waktu penyuntikan pertama dan kedua itu, relawan tersebut pergi ke luar Bandung.

“Antara waktu suntikan pertama dan kedua berjarak 14 hari itu, dia pergi ke Semarang,” kata Eddy.

Setelah terbukti positif, relawan tersebut harus menjalani isolasi mandiri dengan dipantau oleh Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat.

“Tapi yang penting kondisi relawan ini ketika dipantau sekarang sudah membaik,” katanya.

Menurut Eddy, swab test yang dilakukan oleh Puskesmas tersebut bukanlah bagian dari penelitian uji vaksin Sinovac, serta menganggapnya sebagai hal yang kebetulan semata.

“jadi kebetulan saja itu mah, ikut penelitian kemudian ikut program swab test itu,” tuturnya.***
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita