Sebut Kenal Lama Menag Fachrul, Said Didu: Saya Heran Kok Sangat Berubah

Sebut Kenal Lama Menag Fachrul, Said Didu: Saya Heran Kok Sangat Berubah

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu mengaku sudah kenal lama dengan Menteri Agama Fachrul Razi. Dia menyebut sikap Fachrul kini telah berubah.

Pernyataan itu disampaikan Said untuk menyikapi pernyataan pengguna akun Twitter @Shinegallagher. Warganet itu terkesan membela Fachrul yang kini tengah 'dihujani' kritik.

"Orang yang ngetawain dan ngejokes pak Menag mungkin dia belum ketemu langsung. Sebaik dan sehumble itu dia pada orang baru, salah satunya gw yang fans sama dia lama-lama jadi temen. Semua yang udah ketemu sama dia pasti sependapat sama gw," tutur akun @Shinegallagher, Minggu (6/9/2020).

Kicauan itu kemudian ditanggapi mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu. Dia menyebut sikap Fachrul kini sudah berubah.

"Saya lama sekali kenal beliau - justru saya heran kok sangat berubah," kata Said Didu.

Dalam kicauan berbeda, Said Didu meminta penjelasan Kementerian Agama terkait program sertifikasi penceramah. Dia menanyakan apakah program itu khusus untuk agama Islam.

Kicauan itu dilengkapi dengan berita daring berjudul 'Kemenag Tegaskan Bukan Sertifikasi Penceramah, tapi Penceramah Bersertifika'.

"Pertanyaan selanjutnya - apakah hanya untuk Islam?," tutur Said Didu.

Dalam berita yang dilampirkan Said Didu, Direktur Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin mengklarifikasi bahwa program yang dicanangkan ialah Penceramah Bersertifikat, bukan sertifikat penceramah.

"Bukan sertifikasi penceramah, tetapi penceramah bersertifikat. Jadi tidak ada konsekuensi apapun," kata Kamaruddin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/9/2020) kemarin.

Kamaruddin mengatakan, program penceramah bersertifikat didesain melibatkan banyak pihak, di antaranya Lemhanas, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Majelis Ulama Indonesia, dan organisasi masyarakat lainnya.

"Sementara MUI dan ormas keagamaan adalah lembaga otoritatif dalam penguatan di bidang agama," tukasnya.[]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA