Sama-sama Dekat Dengan Jokowi, Biarkan Ahok Versus Erick Berduel

Sama-sama Dekat Dengan Jokowi, Biarkan Ahok Versus Erick Berduel

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Semua orang mengetahui, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dekat dengan Presiden Joko Widodo. Menteri BUMN Erick Thohir juga orang kepercayaan Jokowi.

"Jadi biarkan saja 'duel' antara Ahok versus Erick," kata aktivis Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima), Sya'roni kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (17/9).

Ahok mengusulkan agar Kementerian BUMN dibubarkan dan diganti dengan superholding yang menaungi holding-holding perusahaan pelat merah yang ada, seperti sistem Temasek Singapura.

Ahok mengusulkan itu setelah membuka bobrok Pertamina. Dia menyinggung soal praktik-praktik bagaimana direksi BUMN bermain aman dengan melobi langsung Menteri BUMN. Sejumlah komisaris BUMN pun merupakan titipan dari kementerian.

Menurut Sya'roni, duel tidak selamanya buruk. Ada kalanya duel dibutuhkan untuk kebaikan. Hemat dia, dua-duanya ingin memajukan Pertamina.

"Silahkan adu gebrakan. Semua jurus boleh dikeluarkan," imbuhnya.

Tapi perlu diingat, saat ini rakyat belum merasakan perbaikan di Pertamina. Kehadiran keduanya belum memberi manfaat untuk Pertamina.

"Indikatornya, saat harga minyak dunia turun, Pertamina enggan menurunkan harga BBM dalam negeri. Ada yang salah di tubuh Pertamina. Ini yang harus dicari dan segera dibersihkan," tutur Sya'roni.

Jadi jelas dia, silahkan Ahok bongkar semuanya. Kalau demi kebaikan pasti banyak yang mendukung.

"Sebut saja orang-orang titipan yang tidak produktif kerja. Sebut semuanya secara gamblang," sebutnya.

"Erick boleh juga mulai melakukan penyisiran. Segera buang orang-orang titipan yang makan gaji buta," lanjut Sya'roni menambahkan.

Selama harga BBM belum berpihak ke rakyat. Berarti keduanya masih harus berduel lebih sengit lagi. Bongkar semua, bersihkan hingga tuntas.

"Bila masih gagal juga, berarti ada yang salah dari keduanya," demikian Sya'roni mengakhiri.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita