Militer India Tuduh Tentara China Biang Kerok Penculikan 5 Warga Sipil

Militer India Tuduh Tentara China Biang Kerok Penculikan 5 Warga Sipil

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Di tengah eskalasi pertikaian antara China dan India, sebuah kabar beredar bahwa lima warga sipil India hilang di perbatasan. Angkatan Bersenjata India (BSS) langsung bereaksi dengan menuduh personel Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) lah yang harus bertangguh jawab.

Menurut laporan yang dkutip VIVA Militer dari Radio Television Hong Kong (RTHK), lima warga sipil hilang di wilayah Arunachal Pradesh, India.

Anehnya, belum ada yang mengetahui sejak kapan kelima orang ini diculik. Meskipun, muncul dugaan kelimanya hilang saat Menteri Pertahanan India Rajinath Singh, dan Menteri Pertahanan China, Jenderal Wei Fenghe, melakukan pertemuan di Moskow, Rusia, Sabtu 5 September 2020.

Laporan lain menyebut, pihak militer India sudah melakukan kontak dengan militer China lewat telepon jalur khusus. Menurut Menteri Negara Urusan Minoritas India, Kiren Rijiju, militer India mengirim pesan kepada tentara China bahwa ada warga sipil yang hilang di wilayah Arunachal Pradesh.


"Angkatan Darat India telah mengirim pesan lewat jalur khusus ke mitra PLA di titik perbatasan Arunachal Pradesh. Menunggu tanggapan," bunyi pernyataan Rijiju di Twitter pribadinya.

Insiden hilangnya lima warga sipil India ini diketahui saat Polisi Negara Bagian India Timur, meneyelidiki klaim keluarga orang hilang di media sosial Facebook. Dalam pernyataannya, kerabat orang hilang menyebut bahwa Tentara Pembebasan Rakyat China telah menculik sejumlah orang termasuk kerabatnya.

Dalam laporan lain yang diperoleh VIVA Militer dari The Arunachal Times, kelima warga sipil itu hilang saat tengah berburu. Akan tetapi, hilangnya kelima orang ini sebagai akibat dari penculikan Tentara Pembebasan Rakyat China masih belum sepenuhnya benar. 

Hubungan antara China dan India kembali memanas setelah pada akhir Agustus 2020 lalu, militer India mengklaim telah mendapat provokasi dari tentara China. Insiden itu adalah yang kedua yang paling disorot setelah bentrokan berdarah antara militer kedua negara di Ladakh, 15 Juni 2020.


Meski menteri pertahanan kedua negara sudah berkomunikasi langsung, belum ada tanda-tanda perseteruan perebutan wilayah antara China dan India akan berakhir.

Sebab dalam berita sebelumnya, VIVA Militer melaporkan bahwa sejumlah foto citra satelit beredar dan menunjukkan bahwa militer China kian gencar memobilisasi pasukan dan kendaraan perangnya ke wilayah Danau Pangong (Pangong Tso).[viva]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA