Kisah Polisi Relawan Pemakaman COVID-19 yang Meninggal Kena Corona

Kisah Polisi Relawan Pemakaman COVID-19 yang Meninggal Kena Corona

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Polisi yang bertugas sebagai Pjs Danton 3 Ki 3 Dalmas Polda DIY, Aiptu Sri Mulyono, meninggal dunia karena virus Corona atau COVID-19. Sri Mulyono merupakan relawan pemakaman jenazah pasien Corona di Posko Dukungan Operasi Satgas COVID-19 DIY.

Kepergian Aiptu Sri Mulyono pada Minggu (20/9) itu menjadi duka mendalam bagi jajaran kepolisian. Dansat Brimob Polda DIY Kombes Imam Suhadi menceritakan jika almarhum telah bertugas di Posko Dukungan Operasi Satgas COVID-19 Daerah Istimewa Yogyakarta sejak Maret hingga Juni lalu.

Imam merupakan pimpinan Mulyono selama almarhum bertugas di Tim Detasemen Gegana Unit Kimia Biologi dan Radioaktif (KBR) Sat Brimob Polda DIY.

"Almarhum positif itu setelah jadi relawan. Tapi untuk lebih jelasnya dokter yang lebih tahu tapi beliaunya istirahat sudah tidak di Satgas malah kena COVID-19," kata Imam saat dihubungi wartawan, Kamis (24/9/2020).

Mulyono, kata Imam, terkonfirmasi positif Corona sekitar empat sampai lima hari sebelum meninggal dunia. "Iya (positif COVID-19), terakhir kan dirawat di rumah sakit pakai ventilator itu," ungkapnya.

Bukan hanya Mulyono saja, ternyata COVID-19 juga meneror keluarganya. Anak dan istri Mulyono dikabarkan dirawat di rumah sakit, juga karena Corona.

"Kebetulan keluarganya anak istrinya juga kena sekarang dirawat di rumah sakit," sambung Imam.

Imam mengenang sosok Mulyono sebagai anggota yang tak kenal lelah. Dedikasinya pun luar biasa.

Mulyono bukanlah anak buah Imam lagi. Sebab, almarhum telah dimutasi ke Sabhara. Hal itu merupakan kebijakan untuk anggota yang berusia di atas 35 tahun.

"Beliau sosok yang luar biasa. Dedikasinya sama kesatuan luar biasa, sangat baik pada masyarakat. Sehingga kadang-kadang tidak lihat kondisi badan. Sempat saya istirahatkan dan saya pindahkan ke Sabhara sama Samapta," ucapnya.

"Kalau nyemprot (disinfektan) di pertokoan, hotel kadang ada yang ngasih uang rokok, tapi beliau tidak mau. Dedikasinya sangat luar biasa," sambungnya.

Sementara itu, Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY, Wahyu Pristiawan Buntoro, mengatakan Mulyono menjadi relawan Posko Dukungan Operasi Satgas COVID-19 DIY sejak 23 Maret sampai 30 Juni.

"Beliau ini bertugas di Posko Dukungan sejak 23 Maret sampai 30 Juni. Beliau bergabung di Satgas Aman Nusa Progo Polda DIY," kata pria yang akrab disapa Pris itu.

Bagi Pris, Mulyono bukan hanya sekadar relawan saat pemakaman. Baginya, almarhum bisa dibilang guru. Dia pun sering membagi ilmu soal kimia biologi radiasi.

"Dia suka membagi ilmu kepada para relawan. Di stasiun dekontaminasi yang ada di posko kota itu supervisinya dari beliau Pak Mul (sapaan akrab Mulyono)," pungkasnya.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita