Empat Poin Agar Kesejahteraan Rakyat Terwujud, Mardani: Presiden Paling Menentukan

Empat Poin Agar Kesejahteraan Rakyat Terwujud, Mardani: Presiden Paling Menentukan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Presiden menjadi aktor pertama yang paling penting dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Begitu kata Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera dalam diskusi virtual Indonesia Leader Talk (ILT) 6 bertajuk "Ancaman Resesi Ekonomi Vs Cita-cita Kesejahteraan Rakyat", Senin (7/9).

Mardani mencatat terdapat empat sisi dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. Yaitu aktor, sistem, kulture dan teknologi.

"Dari sisi aktor, tentu presiden. Presiden nomor satu ya karena kita (memakai sistem) presidential," ujar Mardani Ali Sera.

Karena kata Mardani, di konstitusi terdapat 17 pasal tentang presiden yang artinya memberikan otoritas hampir mutlak dibanding dengan lembaga tinggi lainnya yang hanya sekitar 2 pasal.

"Ketika Presiden salah mengambil keputusan, efeknya luar biasa," katanya.

Dari sisi aktor, kata dia, perlu adanya tindakan yang tepat dari Presiden di tengah krisis seperti saat ini. Diantaranya melakukan reformasi sistem politik seperti negara lain.

"Nah dititik ini sebetulnya kalau kita punya presiden yang kokoh, ini saatnya mereformasi sistem politik kita, ini saatnya kita membuat birokrasi kita menjadi betul-betul ramping, ketika kita kebanyakan ayo dikempeskan," jelasnya.

Bahkan, sambungnya, sejak periode kedua Presiden Joko Widodo, ia selalu menekankan agar melakukan perampingan birokrasi di kementerian/lembaga.

"Sehingga koordinasi betul-betul jalan. Jangan lagi ada politik transaksional, apalagi dagang sapi. Karena ekonomi sangat tergantung pada politiknya, karena itu fundamental ekonomi kita akan membaik, reformasi ekonomi akan baik ketika sistem politik kita diperbaiki lebih dahulu. Bagaimana sistem politiknya yang memang menjamin rakyat didahulukan," terang Mardani.

Untuk sisi aktor kata Mardani, bukan hanya presiden, melainkan kepala daerah juga termasuk.

Selanjutnya yaitu sistem. Mardani menekankan agar pemerintah berani membuang kebijakan seperti omnibus law yang tidak penting bagi bangsa Indonesia saat ini.

"Justru kita ambil bagaimana UU Minerba direvisi ulang, bagaimana kita membuat blue print pembangunan pertanian kita. Tentu saya melihat fundamental ekonomi kita agak berat kalau mengandalkan pemerintah semata," katanya.

"Ayo UMKM kita dan pengusaha kita jangan pernah membuat UMKM sama pengusaha itu menjadi bentrok, tapi Korea Selatan mampu membuatnya, Taiwan mampu membuatnya, bagaimana semuanya berkoordinasi dan bersinergi," imbuhnya.

Yang ketiga ialah Kulture. Di mana kata Mardani, kulture Indonesia masih feodal yang diperlukan sebuah terobosan dan membuat road map seperti apa Indonesia ke depan.

Terakhir teknologi. Dengan teknologi yang tepat saya pikir kesejahteraan kita 5 tahun ke depan," kata Mardani.

"Mudah-mudahan dengan Covid-19 ini kalau betul-betul kita punya aktor, sistem, kulture dan teknologi yang tepat, kesejahteraan rakyat kita akan tercapai. Sedikit banyak kita lebih baik ketimbang 5 tahun sebelumnya. Walaupun catatannya dengan pemerintah yang sekarang ini kerja berat buat kita semua," pungkasnya. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita