Bukan Hanya PKI, Irma Nasdem Minta Waspadai Ormas atau Partai yang Ingin Mengganti Pancasila

Bukan Hanya PKI, Irma Nasdem Minta Waspadai Ormas atau Partai yang Ingin Mengganti Pancasila

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pernyataan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang mengaku mengendus kebangkitan PKI, terus menuai kontroversi.

Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago mengatakan ada hal membahayakan bagi negara dibanding ketakutan Gatot Nurmantyo terhadap PKI gaya baru.

Hal yang saat ini membahayakan negara, kata Irma, adalah organisasi kemasyarakatan (ormas) yang ingin mengganti Pancasila.

Hal ini dikatakan Irma menanggapi isu kebangkitan PKI gaya baru sebagaimana disampaikan Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo menjelang peringatan pengkhianatan G30S PKI, 30 September mendatang.

“Pertama saya mau bilang bahwa saat ini yang berbahaya bagi bangsa dan negara ini adalah ormas-ormas yang ingin mengganti pancasila,” kata Irma kepada jpnn.com, Sabtu (26/9).

Namun mantan Anggota DPR RI ini tidak secara eksplisit menyebut orma-ormas tersebut.

Irma hanya mengatakan ormas-ormas tersebut sama berbahayanya dengan PKI, karena dengan mengganti Pancasila berarti juga tidak mengakui Bhinneka Tunggal Ika.

“Jika tidak mengakui Bhinneka Tunggal Ika artinya mereka ingin membubarkan NKRI,” lanjut perempuan kelahiran Metro, Lampung, pada 6 Oktober 1965 ini.

Irma kemudian menegaskan bahwa PKI atau Partai Komunis Indonesia adalah organisasi politik terlarang.

Hal itu mengacu Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Republik Indonesia (TAP MPRS RI) Nomor XXV/MPRS/1966 Tahun 1966 Tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia.

TAP MPRS itu juga melarang tumbuh dan berkembangnya ajaran Komunisme, Marxisme dan Leninisme.

“Partai Komunis Indonesia adalah partai terlarang, sudah tentu tidak akan ada yang berani membentuknya kembali karena pasti akan berhadapan dengan rakyat dan TNI,” tegas Irma.

Mantan Anggota Komisi IX DPR ini mengatakan saat ini hampir tidak ada lagi negara yang menganut sistem komunis kecuali Korea Utara dan China.

“China pun hanya bentuk pemerintahannya yang komunis, tetapi lihat saja praktik ekonominya sudah sangat kapitalis. Hanya Korut yang masih bertahan dan bisa dilihat bagaimana sengsaranya kehidupan mereka. Uni Soviet hancur,” tutur Irma.

Terakhir, anggota DPR RI periode 2014-2019 ini menegaskan bahwa PKI memang harus diwaspadai, tetapi bangsa ini juga tak boleh lengah terhadap bahaya ormas-ormas dan organisasi politik lain yang juga ingin mengganti Pancasila.

“Kita memang harus waspada tidak hanya dengan PKI, tetapi juga dengan ormas-ormas yang punya tujuan sama dengan PKI, yaitu ormas dan partai jika ada yang menolak Pancasila,” pungkas Irma. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita