Acara KAMI Disebut Tak Berizin; Din: Setelah Reformasi Tidak Perlu Izin, Cukup Pemberitahuan

Acara KAMI Disebut Tak Berizin; Din: Setelah Reformasi Tidak Perlu Izin, Cukup Pemberitahuan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Din Syamsuddin mengatakan, acara KAMI yang dihelat di Gedung Juang 45 Surabaya dibubarkan karena alasan protokol kesehatan terkait Covid-19, bukan tak memiliki izin.

Terkait izin, Din menyebut, kegiatan apa pun bisa diberitahukan kepada pihak kepolisian, tanpa ada perizinan tertentu.

"Itu dibubarkan Polisi dengan alasan melanggar protokol Covid-19. Kan sekarang setelah reformasi tidak perlu izin, semua acara, termasuk, demo cukup kirim pemberitahuan," ucap Din dalam keterangannya, Senin, 28 September 2020.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, acara tidak mendapatkan izin, sebab pihak KAMI baru meminta izin ke polisi dua hari sebelum acara.

"Untuk acara dengan cakupan nasional, perizinan harus minimal 21 hari," ucapnya.

Trunoyudo mengungkapkan, bukan tanpa alasan pihaknya membubarkan acara tersebut, melainkan semata ingin menyelamatkan masyarakat di tengah kemelut pandemi Covid-19. 

Selain dibubarkan polisi, acara juga mendapat penolakan dari beberapa kelompok yang berunjuk rasa.

"Kelompok aliansi yang tadi berkumpul itu kita lakukan proses penghentian kegiatannya. Tergabung di dalam kelompok gugus tugas. Karena kita tahu betul situasi saat ini kan Jatim masuk bagian perhatian secara nasional untuk pandemi Covid-19.

"Dalam penggeloraan kegiatannya, Jatim sedang menggelorakan kegiatan sosialisasi, edukasi preventif sampai dengan operasi yustisi, dengan penindakan dan penegakan hukum terkait kerumunan," kata Trunoyudo, Senin, 28 September 2020.***
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita