Buat Gaduh dan Meresahkan Umat, PA 212 Tolak Sertifikat Dai

Buat Gaduh dan Meresahkan Umat, PA 212 Tolak Sertifikat Dai

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Menteri Agama Fachrul Razi menyatakan bahwa program dai/penceramah bersertifikat segera digulirkan dalam waktu dekat. Ia menegaskan program tersebut sudah dibahas oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

"Kemenag pada tri wulan ketiga ini akan punya program dai bersertifikat. Ini sudah dibahas bersama dalam rapat dengan Wapres," kata Fachrul dalam keterangannya dikutip dalam situs Kemenag, Kamis (13/8).

Menanggapi sertifikat ini, tokoh Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin mengatakan, sertifikat dai akan membuat gaduh dan meresahkan umat Islam karena hal ini berbahaya, karena akan membuat para dai atau mubaligh terkotak-kotak, bahkan bisa saling berhadap-hadapan. Hal ini akan mengadu-domba anak bangsa,” kata Novel.

Novel mengemukakan, PA 212 menolak dengan tegas dai bersitifikat karena menjadi ajang adu domba para dai'atau mubaligh yang sangat berakibat fatal bagi keutuhan bangsa. 

“Dai atau mubaligh bersertifikat jelas adalah menjadikan seburuk buruknya Dai'/mubaligh bahkan ulama karena terkekang akan penyampaian yang benar padahal prinsip karakter dai' adalah " sampaikanlah yg benar walaupun pahit,” ujar Novel.

Dikatakannya, hakikat dai adalah oposisi dari penguasa yang akan selalu  mengkritisi dan mengontrol jalannya kekuasaan agar tidak semena mena kepada rakyatnya dan juga tidak menyimpang dari agama.

“Kami meminta kepada Kemenag untuk menghentikan program sertifikasi dai yang menyandra eksitensi dakwah yang sebenarnya dan seharusnya,” ujar Novel.

Lebih lanjut, Fachrul menegaskan program tersebut bertujuan untuk mencetak dai yang berdakwah di tengah masyarakat tentang Islam rahmatan lil alamin. Ia pun berharap ke depannya masjid-masjid bisa diisi oleh para dai-dai bersertifikasi.
Kerukunan

Menteri Fachrul berharap, masjid nantinya tidak hanya sekadar menjadi sarana sebarkan iman dan takwa. Lebih dari itu, masjid bisa dijadikan sarana menguatkan kerukunan bangsa.

"Masjid bisa diisi para dai itu untuk mendakwahkan Islam yang damai dan penuh toleran," kata dia.

Meski demikian, Fachrul menegaskan program dai  bersertifikat ini sengaja tidak digelar secara mengikat. Program ini, kata dia, bisa diikuti bagi penceramah yang berkenan mengikutinya. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita