Adik Bungsu Gus Dur Wafat, DKN Garda Bangsa: Terima Kasih Gus Im

Adik Bungsu Gus Dur Wafat, DKN Garda Bangsa: Terima Kasih Gus Im

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Tepat subuh awal bulan kemerdekaan Republik Indonesi sekitar pukul 4.18 WIB , Sabtu (1/8) KH Hasyim Wahid atau yang masyhur disapa dengan Gus Im, salah satu pendiri Garda Bangsa, dipanggil oleh Sang Maha Kuasa.

Putra terakhir Pahlawan Nasional Wahid Hasyim ini dikenal sebagai salah satu mentor utama para aktivis gerakan dimasa reformasi, terutama aktivis yang berlatar belakang Nahdlatul Ulama.

Gus Im dikenal tidak hanya menjadi mentor para aktivis yang ada di ibukota namun juga tak jarang turun langsung ke daerah-daerah. Terutama menjelang reformasi 98.

Meskipun "anak didiknya" banyak muncul dan dikenal luas sebagai para pemimpin negeri ini, Gus Im tidak terlalu menyukai publisitas.

Banyak kalangan yang menyatakan bahwa kecerdasan Gus Im dan Gus Dur 11-12, sebuah pengakuan bahwa kecerdasan beliau tidak beda jauh dengan kakaknya itu. Bedanya Gus Dur seringkali tampil dipanggung utama, Gus Im lebih senang mengisi otak para pemuda yang kelak akan tampil dipanggung pemikiran dan kepemimpinan.

Ketua Umum DKN Garda Bangsa Tommy Kurniawan, pada saat melayat di rumah duka Sang Mentor menyatakan kehilangannya.

"Walaupun secara pribadi saya tidak dididik langsung oleh beliau, namun spirit yang diwariskan dalam tubuh Garda Bangsa sangatlah terasa. Spirit dan pemikiran itu akan kami teruskan supaya Garda Bangsa semakin jaya. Terima kasih Gus Im," ujar artis yang masyhur dengan nama Tomkur tersebut Sabtu (1/8).

Sementara itu Sekjen DKN Garda Bangsa, M Rodli Kaelani, menceritakan bahwa pasca PKB didirikan, Gus Im memanggil para aktivis senior yang kemudian menjadi para tokoh awal Garda Bangsa seperti Arvin Hakim Thoha, Suwadi D Pranoto, Eman Hermawan dkk.

Dalam penuturan Odie -sapaan akrabnya- para aktivis senior itu, diminta Gus Im membuat organisasi sayap politik PKB yang khusus menaungi kaum muda. Tak hanya itu, organ sayap itu didesain untuk mendorong percepatan pemilu.

Pertimbangan Gus Im agar agregasi politik anak-anak muda NU bisa cepat dan dinamis. Mengimbangi gerakan Gus Dur dan para kiai," tutur mantan Ketua Umum PB PMII ini.(rmol)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA