Sedikit Lagi Indonesia Lampaui Jumlah Kasus Covid-19 di China

Sedikit Lagi Indonesia Lampaui Jumlah Kasus Covid-19 di China

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air terus bergerak naik. Penambahan kasus terbesar datang dari Provinsi Jawa Timur, Jakarta, dan Sulawesi Selatan. Tiga provinsi ini begitu sulit keluar dari “lingkaran” penyebaran virus corona di tiga besar daerah terparah di Tanah Air.

Sementara grafik kasus virus ganas dari Wuhan, China, ini terus menggiring Indonesia naik ke peringkat atas dalam daftar negara-negara paling terdampak Covid-19. Meski sangat jauh di bawah Amerika Serikat (AS) dengan angka kasus tertinggi di dunia, namun Indonesia sudah jauh meninggalkan Filipina, Singapura, apalagi Malaysia.

Hari ini, Ahad (12/7), AS mencatat total kasus Covid-19 sebanyak 3,355 juta, disusul Brasil 1,840 juta, dan India sebanyak 851.261 kasus positif. Urutan keempat dan kelima ditempati Rusia sebanyak 727.162 kasus dan Peru 322.710 orang.

Episentrum Covid-19 memang sudah lama bergeser dari China, lalu ke Iran dan sebagian negara di Eropa. Kini, episentrum virus itu mengganas di benua Amerika. Selain memang hot spot terbanyaknya ada di Amerika Serikat, virus ini juga sudah mengganas sejumlah negara di Amerika Latin, seperti Brasil, Peru, Chili (312.029 kasus), dan Meksiko (295.268 kasus).

Sementara China yang menjadi sumber penyebaran virus dengan wilayah episentrum pertama di Wuhan, tambahan kasusnya selama ini hanya hitung jari. Total kasusnya kini tertahan di angka 80.000 dengan pergerakan kasus di bawah 10 setiap harinya.

China kini berada di urutan ke-23 negara paling terdampak Covid-19 dengan jumlah kasus 83.594 orang. Tambahan kasus baru hari ini, berdasarkan Wordometer, hanya 7 kasus dan 78.634 pasien sembuh. Pasien dalam perawatan tinggal 326 orang dan 3 pasien kategori kritis.

Kini, Indonesia sudah semakin dekat ke China dalam laporan data Covid-19 Worldometer. Tinggal selangkah atau sedikit lagi, Indonesia bisa melampaui total kasus yang terjadi di China.

Antara China dan Indonesia, hanya disela satu negara, yaitu Mesir sebanyak 81.158 kasus positif. Indonesia tercatat di urutan ke-25 dengan jumlah kasus 75.699 dari tambahan kasus terbaru hari ini sebanyak 1.681 kasus baru.

Dibandingkan dengan Indonesia, jumlah kasus baru di Mesir tergolong rendah dengan laporan kasus baru selama tiga hari terakhir di bawah 1.000 orang. Puncak kasus di Mesir terjadi pada 19 Juni sebanyak 1.774 kasus, lalu perlahan turun hingga di bawah 1.000.

Di Indonesia, kondisinya masih terus bergerak naik. Pada 8 Juli 2020 lalu, tambahan kasus baru tercatat sebanyak 1.853 kasus, kemudian melonjak drastis sekaligus menjadi rekor tertinggi kasus baru selama ini sebanyak 2.657 orang. Pada 10-11 Juli, tambahan kasus baru tercatat 1.611 dan 1.671 kasus baru.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat prihatin dengan penambahan kasus dari hari ke hari. Jokowi menyebutkan jumlah penambahan kasus positif Covid-19 pada Kamis, 9 Juli, sangat tinggi, dan itu menunjukkan pertanda lampu merah. Jumlah kasus baru hari itu mencapai rekor tertinggi sebanyak 2.657 kasus.

“Perlu saya ingatkan, saya kira ini sudah lampu merah lagi. Hari ini secara nasional kasus positif ini tinggi sekali. Hari ini 2.657,” kata Presiden saat memberikan arahannya di Posko Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah yang disiarkan melalui akun Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (9/7).

Tambahan kasus tertinggi selama ini mayoritas dari Jawa Timur. Sebelumnya, Presiden Jokowi sudah mengultimatum Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menekan laju penularan Covid-19 di Jatim. Sejak 26 Juni lalu, Jatim menjadi provinsi dengan kasus Covid-19 tertinggi secara nasional.

Berdasarkan data resmi pemerintah, yang dilansir Covid19.go.id, data provinsi lima besar dengan total kasus positif terbanyak adalah Jawa Timur 16.658 kasus, DKI Jakarta 14.517 kasus, Sulawesi Selatan 6.973 kasus, Jawa Tengah 5.473 kasus, dan Jawa Barat 5.077.

Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas dari 34 Provinsi di Tanah Air, DKI Jakarta menjadi wilayah penambahan kasus sembuh tertinggi yakni 9.200, Jawa Timur sebanyak 6.341, Sulawesi Selatan 2.759, Jawa Tengah 1.935, Jawa Barat 1.877 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 35.638 orang.

Tingginya lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Timur, provinsi yang dipimpin Khofifah Indar Parawansa itu, mendapat catatan khusus dari Presiden Jokowi. Presiden Jokowi mengultimatum Pemerintah Provinsi Jatim untuk mengendalikan laju penularan Covid-19 dalam waktu dua minggu.

Ultimatum itu disampaikan pada Kamis, 25 Juni 2020 lalu. Namun, waktu dua minggu itu sudah lewat, sementara Jatim masih merajai sebaran terbanyak kasus baru setiap hari hingga hari ini, Ahad (12/7).

Saat meninjau Provinsi Jawa Timur pada Kamis (25/6), Jokowi menyatakan, untuk mengendalikan laju penularan kasus, pemerintah pusat dan daerah bersama-sama melakukan manajemen krisis sehingga bisa menekan angka kasus positif. Dia mengingatkan tes masif dan pelacakan yang agresif harus tetap dilakukan.

“Saya melihat memang yang paling tinggi adalah di Surabaya Raya. ini adalah wilayah aglomerasi yang harus dijaga terlebih dahulu, dikendalikan terlebih dahulu. Tidak bisa Surbaya sendiri, tidak bisa,” kata Jokowi, Kamis (25/6). []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita