Ramai Protes Perubahan Hagia Sophia, Politikus Islam: Zionis Kok Dibiarkan?

Ramai Protes Perubahan Hagia Sophia, Politikus Islam: Zionis Kok Dibiarkan?

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Politikus islam terkemuka Malaysia, Abdul Hadi Awang mengritik keras protes yang dilakukan negara-negara barat terkait perubahan status Hagia Sophia menjadi masjid.

Menurut pria yang menjabat sebagai utusan khusus Malaysia untuk Timur Tengah itu, sikap negara-negara barat menunjukkan mereka masih dibelenggu islamophobia--diskriminasi terhadap islam.

Menurut Awang, negara-negara yang memprotes perubahan status Hagia Sophia punya standar ganda dalam menilai sesuatu.

Pasalnya, saat Israel berencana merobohkan Masjid Al-Aqsa--masjid suci ketiga umat islam--negara-negara barat disebut Awang tak berani berkomentar dan bungkam.

“Negara-negara ini tetap diam ketika Israel berencana untuk menghancurkan Masjid al-Aqsa di Yerusalem," kata Abdul Hadi Awang dikutip Anadolu Agency, Minggu (19/7/2020).

"Sekarang mereka memprotes Hagia Sophia," sambung pria yang juga pemimpin Partai Islam Malaysia (PAS) itu.

Menyadur Malaysiakini, Awang mengecam sikap tak adil dari negara barat. Menurutnya, bangsa-bangsa yang memprotes masih berpegang teguh terhadap diskriminasi umat muslim.


"Mereka seharusnya bersikap tegas menyokong sekularisme yang memisahkan agama dari politik," beber Awang.

"Oleh itu, jelas bahawa mereka masih dibelenggu dengan Islamofobia yang mereka ciptakan sendiri."

“Mereka tetap berdiam diri terhadap Zionis yang merancang untuk merampas dan merobohkan masjid Al-Aqsa yang dahulunya menjadi kiblat pertama (arah solat) bagi umat Islam," lanjutnya.

Turki di bawah kepemimpinan Presiden Recep Tayyip Endrogan telah mengubah status Hagia Sophia di Istanbul sebagai masjid pada Jumat (10/7/2020).

Keputusan itu langsung mendapat banyak kecaman dari berbagai negara, termasuk Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pendidikan dan Kebudayaan (UNESCO).

Pasalnya, sebelum berubah status, Hagia Sophia difungsikan sebagai museum pada 1934 oleh pemimpin sekuler Turki, Mustafa Kemal Ataturk.

Jauh sebelum itu, Hagia Siphia memang penuh dengan sejarah yang berhubungan dengan agama Islam dan Kristen, serta bangsa Asia dan Eropa.

Dalam sejarahnya, Hagia Sophia adalah bangunan gereja yang dibangun pada 537 masehi oleh kekaisaran Bizantium.

Statusnya berubah menjadi masjid pada 1453 setelah Konstantinopel (Istanbul) ditaklukan oleh Kerajaan Ottoman yang dipimpin Sultan Muhammad al Fatih.

Lalu di bawah kepemimpinan Presiden Mustafa Kemal Ataturk, Hagia Sophia diubah statusnya menjadi museum, sebelum Erdogan mengembalkannya sebagai masjid. (*)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA