Mumtaz: 'STNK' Bisa Berpindah, 'BPKB' PAN Masih di Rumah Amien Rais

Mumtaz: 'STNK' Bisa Berpindah, 'BPKB' PAN Masih di Rumah Amien Rais

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Politisi senior sekaligus pendiri PAN, Amien Rais mengaku telah dikeluarkan dari PAN. Hal itu memancing respons berbagai pihak. Tak terkecuali Ketua DPP PAN, Ahmad Mumtaz Rais yang tak lain adalah anak kandung Amien.

Putra ketiga Amien Rais itu meminta kepada semua orang untuk tenang. Sebab, menurutnya PAN masih identik dengan Amien Rais walaupun pimpinan partai silih berganti.

Terkait kondisi PAN saat ini, Mumtaz pun membuat perumpamaan seperti sebuah kendaraan.

"Tenang saja, 'BPKB' PAN ini kan masih ada di rumah Pak Amien, dan tetap akan ada di sana, bahwa kemudian 'STNK'nya PAN ini berpindah-pindah ke orang lain kan sesuatu yang lumrah saja dalam permotoran politik nasional," kata Mumtaz melalui pesan singkat, Jumat (24/7/2020).

Menurut Mumtaz, perjuangan PAN yang didirikan oleh Amien akan dilanjutkan. Kendati PAN yang sekarang akan berbeda dengan PAN yang dulu.

"Yang pasti motor PAN ini akan kita rawat terus, dipelihara dengan sungguh-sungguh, sehingga awet, bahkan jika perlu dipoles dan dimodifikasi sesuai dengan selera zaman now," tutupnya.

Sebelumnya, politikus senior sekaligus salah satu pendiri PAN Amien Rais mengaku sudah dikeluarkan dari PAN. Amien menyebut alasannya dikeluarkan adalah berbeda prinsip.

"Kemudian saya tidak di PAN sama sekali. Saya sudah dikeluarkan anak buah saya, karena berbeda prinsipnya," kata Amien dalam perbincangan dengan Tengku Zulkarnain yang tayang di YouTube, seperti dilihat pada Kamis (23/7/2020).

Amien menyoroti sikap PAN yang cenderung merapat ke pemerintah. Tak hanya itu, Amien juga menyinggung dukungan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak rasional karena Jokowi akan 'tenggelam'.

"Saya katakan, Adik-adikku, para kader-kaderku yang cerdas dan pandai-pandai, berhitunglah dengan rasio, di atas itu juga berhitung dengan keimanan. Kalau Anda tetap ingin dukung rezim ini, itu jelas sesuatu langkah yang keliru bin salah. Jadi tidak ada rasionya, tidak ada rasionalisasinya," ujar Amien.

"Kemudian ini insyaallah kan tenggelam, tenggelamnya bisa 2024 sesuai dengan konstitusi, bisa lebih cepat dari itu kalau Allah menghendaki," imbuhnya. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita