GELORA.CO - Pegiat media sosial, Denny Siregar mengatakan, semenjak data pribadinya dibuka ke publik, keluarganya pun jadi sasaran bully. Anak-anaknya diintimidasi, dibully di sosial media, hingga diteror.
“Media sosial anak-anak saya dibanjiri makian oleh banyak orang yang selama ini membenci saya. Kehidupan pribadi mereka dibongkar dan diintimidasi di media sosial.” Ujar Denny Siregar dilansir dari akun YouTube Cokro TV, Jumat (10/7).
Selaim data pribadinya diumbar ke publik, alamat tempat tinggalnya juga diketahui oleh oknum tersebut. Oknum melacak alamat rumahnya menggunakan google map. Dan melakukan teror ke anak-anaknya.
“Mereka memotret rumah saya, dan mengirimkan foto rumah saya dan mengirimkan ke anak-anak saya sambil meneror, ingin membunuh anak-anak, membakar, bahkan ingin memenggal mereka,” ucap Denny Siregar.
Denny menduga, oknum yang membuka data pribadinya itu mempunyai orang dalam di telkomsel. “Dia (hacker) mempunyai orang dalam di Telkomsel yang membagi data saya ke dia untuk disebarkan ke publik..” Ucap Denny.
Curhatan Denny Zulfikar soal anaknya ini ditanggapi oleh warganet. Denny dinilai tak berpikir soal postingannya beberapa waktu lalu yang menuai polemik, dimana ia mencap anak-anak santri sebagai calon teroris.
Maaf ya @Dennysiregar7 pernah gak ada berpikir bgmn perasaan ortu yg fhoto anaknya anda twit dan bilang calon teroris? Lalu skrg anda bicara ttg melindungi buah hati anda? Adilkah cara anda berucap dan berpikir? https://t.co/cEoQxbFy8B
— Haji Umar Syadat (@UmarAlChelsea75) July 9, 2020
Densi waktu mengunggah foto anak2 yang dia bilang calon teroris nga punya perasaan. Waktu membully Aira juga nga punya perasaan. Dia ngeledek orang2 Demokrat yang marah karena dia membully anak2. Sekarang rasain sendiri https://t.co/62HgaLDwY3
— #RepublikDagelan (@panca66) July 10, 2020
Kalau sayang nyawa keluarga jangan tekuni pekerjaan sebagai tukang fitnah dan tukang bohong. Masa kasih makan keluarga dgn cara seperti itu. pic.twitter.com/G4fzxDBpE7
— Christ Wamea (@ChristWamea) July 9, 2020
Kasus kebocoran data Denny Siregar berawal ketika dirinya membuat tulisan yang menyinggung santri di Kota Tasikmalaya. Tulisan Denny berjudul “Adik-adil calon teroris yang abang sayang”. Tulisan yang Ia posting di facebook itu kemudian dipolisikan oleh sejumlah pimpinan pondok pasantren di Tasikmalaya.
Tidak lama kemudian, sebuah akun anonim membuka data-data pribadinya. Denny lantas berencana melaporkan pihak telkomsel ke pihak berwajib. Sebagai perusahaan provider terbesar, Telkomsel dianggap bertanggung jawab atas kebocoran data pelanggan. (dal/fin).