Ustaz Tengku Zulkarnain: Jika Tetap Dukung Kaum Nabi Luth, Boikot Unilever

Ustaz Tengku Zulkarnain: Jika Tetap Dukung Kaum Nabi Luth, Boikot Unilever

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan memboikot produk Unilever jika perusahaan ini tetap ngotot mendukung LGBT. Ini dilakukan meski sejak lama dirinya memakai produk perusahaan itu.

“Sejak kecil saya pakai Lifeboy, Rinso, Pepsodent dan produk Unilever lainnya,” posting Ustaz Tengku Zulkarnain di Twitternya, Selasa(30/6).

Hal ini akan dilakukannya meski berat karena produk perusahaan itu digunakannya sejak kecil. Menurutnya hukum Allah SWT wajib dilaksanakan.

“Jika Unilever TETAP MENDUKUNG Hubungan Sejenis Kaum Nabi Luth, maka Bismillah mulai hari ini dgn berat hati saya BOIKOT UNILEVER sesuai Himbauan MUI.
Berat memang, tapi Hukum Allah jauh lebih WAJIB.,” tambahnya.

Pengguna akun Twitter lainnya menanggapi dengan menyatakan bahwa kalau mengurangi sekaligus mungkin berat. Namun dengan sedikit demi sedikit akan bisa.

“Mulai mengurangi sedikit demi sedikit kalau tidak bisa sekaligus, seandainya dlm 1 bln beli 10 jenis produk Unilever mulai sekarang kurangi menjadi 5. 5 x ratusan juta penduduk Indonesia merupakan jumlah yg signifikan x 12 bln dlm setahun,” posting @pinocchioregime.

Seperti diketahui Unilever secara terang benderang melalui akun Instagramnya menyatakan dukungan penuh atas gerakan Lesbian Gay Biseksual Transgender Queer (LGBTQ+).

Dalam unggahan bertanggal 19 Juni 2020 tersebut, akun Instagram resmi Unilever menyatakan mereka mendukung kampanye LGBTQ+ tersebut dan telah menandatangani deklarasi Amsterdam untuk memastikan semua orang di Unilever memiliki akses ke tempat kerja yang benar-benar inklusif.

“Kami berkomitmen untuk membuat kolega LGBTQI + kami bangga dengan kami. Itu sebabnya kami mengambil tindakan bulan Pride ini,” tulis Unilever di Instagramnya 19 Juni 2020.

Unilever bergabung dengan Open for Business untuk menunjukkan bahwa Unilever dengan inklusi LGBTQI+ serta meminta Stonewall mengaudit kebijakan dan mengukur tindakan Unilever dalam bidang ini.

“Meminta Stonewall untuk mengaudit kebijakan kami dan mengukur bagaimana kami maju dalam tindakan kami,” lanjutnya. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita