Tegas Pada Menteri, Jokowi: Ini Suasana Krisis, Jangan Dianggap Biasa-biasa Saja

Tegas Pada Menteri, Jokowi: Ini Suasana Krisis, Jangan Dianggap Biasa-biasa Saja

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Presiden Joko Widodo marah pada para menterinya saat sidang kabinet paripurna tanggal 18 Juni 2020.
Presiden dua periode ini menyampaikan kondisi tiga bulan terakhir di hadapan para pembantunya, dan meminta baik menko dan menteri agar memiliki rasa prihatin terhadap ratusan juta masyarakat Indonesia.

“Suasana dalam 3 bulan ke belakang ini dan ke depan, mestinya yang ada, adalah suasana krisis," ujar Jokowi dilansir dari laman Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6).

"Kita yang berada di sini ini bertanggung jawab kepada 267 juta penduduk Indonesia. Ini tolong digarisbawahi, dan perasaan itu tolong kita sama. Ada sense of crisis yang sama,” bebernya.

Dia memperingatkan para menterinya terhadap kondisi ekonomi yang melemah akibat hantaman keras wabah Covid-19.

“Hati-hati, OECD terakhir 1-2 hari lalu menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia terkontraksi bisa sampai ke 7,6 persen minusnya. Bank Dunia menyampaikan bisa minus 5 persen,” imbuhnya.

Dengan nada suara meninggi, Jokowi menegaskan, para menko dan menterinya harus memiliki rasa prihatin terhadap masyarakat dan tidak menganggap situasi ini biasa saja.

“Perasaan ini harus sama. Kita harus ngerti ini. Jangan biasa-biasa saja, jangan linear, jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali kita. Saya lihat masih banyak kita yang menganggap ini normal,” tegasnya.

“Lha kalau saya lihat, saudara-saudara masih melihat ini sebagai masih normal, berbahaya sekali. Kerja masih biasa-biasa saja. Ini kerjanya memang harus ekstra luar biasa, extra ordinary,” tambahnya.

Jokowi kembali menegaskan agar para menko dan menteri agar menyamakan perasaan prihatin.

Jadi, tindakan kita, keputusan-keputusan kita, kebijakan-kebijakan kita, suasananya harus suasana krisis. Jangan kebijakan yang biasa-biasa saja menganggap ini sebuah kenormalan. Apa-apaan ini?,” ujarnya.

“Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ. Ini apa nggak punya perasaan? Suasana ini krisis,” tegasnya. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita