Pimpinan Tempat Perlindungan Korban Budak Seks Jepang di Korsel Ditemukan Tewas

Pimpinan Tempat Perlindungan Korban Budak Seks Jepang di Korsel Ditemukan Tewas

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Seorang perempuan yang menjalankan tempat perlindungan bagi korban perbudakan seksual Jepang pada masa perang di Korea Selatan ditemukan tewas di rumahnya. Kematian itu terjadi di tengah penyelidikan yang dilakukan terhadap skandal korupsi yang melibatkan pemilik shelter.
Dilansir AFP, Minggu (7/6/2020), para jaksa tengah menyelidiki tuduhan bahwa kelompok aktivis Dewan Keadilan dan Peringatan Korea menyalahgunakan dana yang dimaksudkan untuk jugun ianfu atau comfort women - sebuah ungkapan untuk mantan budak seks era perang Jepang.

Perempuan berusia 60 tahun itu diduga tewas karena bunuh diri.

"Dia pulang sendiri dan pintunya terkunci," kata polisi kepada AFP tanpa menyebutkan nama perempuan itu.

Petugas mengatakan mereka tidak percaya ada orang lain yang terlibat dalam kematiannya.

Alasan kematiannya tidak diketahui, tetapi kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan dia sebelumnya mengatakan dia akan melalui masa sulit setelah jaksa menggerebek tempat penampungan.

Nasib perempuan penghibur telah menjadi masalah pelik antara Seoul dan Tokyo selama beberapa dekade dan kelompok aktivis itu telah berkampanye untuk mendapatkan kompensasi dari Jepang.

Namun bulan lalu, Lee Yong-soo, satu korban terkemuka, menuduh kelompok itu dan mantan pemimpinnya mengeksploitasi para mantan jugun ianfu untuk mengumpulkan dana pemerintah dan sumbangan publik.

Lee mengatakan sedikit uang telah dihabiskan untuk tujuan mereka. Hal itu mendorong jaksa untuk membuka penyelidikan.

Penyelidikan termasuk tuduhan bahwa mantan pemimpin, Yoon Mee-hyang, menggelapkan dana untuk membeli apartemen dan membayar uang sekolah putrinya di Amerika Serikat.

Yoon - yang meninggalkan grup setelah memenangkan kursi parlemen pada April - telah membantah semua tuduhan tetapi meminta maaf atas "kesalahan perbankan".(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita