TKA China di Sulteng Meninggal Diduga Serangan Jantung, Ditangani Pakai Protap Corona

TKA China di Sulteng Meninggal Diduga Serangan Jantung, Ditangani Pakai Protap Corona

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Seorang TKA China ditemukan meninggal dunia di kamar mess-nya. TKA tersebut bekerja di perusahaan baja PT Dexin Steel Indonesia (DSI) Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (1/5) lalu.

Diduga, TKA China itu meninggal lantaran serangan jantung. Akan tetapi, penanganan jenazah dilakukan sebagaimana protap korban Covid-19.

Atas kejadian itu, pemerintah daerah harus melakukan pemeriksaan menyeluruh di kawasan perusahaan tempat TKA tersebut selama ini bekerja.

“Kita perlu sekali mengambil langkah pencegahan,” ujar Anggota Komisi IX DPR RI Sri Wulan.

Hal ini perlu dilalukan sebagai langkah antisipasi.

“Jangan sampai tindakan yang tidak tegas dari pemerintah bisa berdampak bencana kemanusiaan di Sulteng,” ingatnya.

Politisi Partai Nasdem ini menyatakan, perusahaan juga wajib membangun fasilitas kesehatan yang memadai dan memastikan perusahaan mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada karyawan.

Anak buah Surya Paloh ini juga mendesak agar PT DSI melakukan tes cepat (rapid test) Covid-19 terhadap seluruh pekerja di dalam kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Meski korban telah ditest dan hasilnya negatif.

“Bukan hanya untuk mengetahui positif atau tidak saja, tetapi juga kan untuk mengetahui kondisi masing-masing karyawan semua karena hal ini sangat penting sebagai langkah antisipatif dan menjaga semua,” paparnya.

Dengan melakukan rapid test, lanjut dia, akan diketahui langkah atau tindakan selanjutnya, apakah perlu dilakukan isolasi atau tidak.


“Jadi mana yang harus diisolasi mandiri dan mana yang tidak. Tentu harus ada penanganan apabila ada yang positif jangan sampai hal serupa terjadi seperti contoh PT. HM. Sampoerna,” jelas Wulan.

Legislator Dapil Jawa Tengah III ini berpendapat, jika terdapat karyawan yang terjangkit Covid-19 maka perusahaan tersebut harus berhenti beroperasi untuk sementara waktu dan melakukan langkah-langkah protokol kesehatan.

“Kalau memang ada yang terjangkit pastinya harus ditutup karena kita melihat bahwa interaksi antarkaryawan ini kan sangat sering dan sosial distancing ini juga sulit diterapkn di lingkungan kerja,”

“Karena itu memang harus dilakukan penutupan sementara demi keselamatan semuanya,” ujar Wulan.

Sebelumnya, Humas PT IMIP Dedi Kurniawan membenarkan seorang TKA asal China yang bekerja di PT DSI ditemukan meninggal di dalam kamarnya.

“Iya benar, itu kejadiannya Jumat (1/5) lalu, diduga depresi dan terkena serangan jantung sehingga dapat merenggut nyawanya,” kata Dedi saat dikonfirmasi, Sabtu (2/5).

Menurut Dedi, korban telah dilakukan rapid test Covid-19 dan hasilnya adalah negatif.

“Penggunaan APD saat evakuasi merupakan upaya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita