Stimulus Penyelamatan Ekonomi Percuma, Jokowi Disarankan Cari Sekoci, Selamatkan Diri

Stimulus Penyelamatan Ekonomi Percuma, Jokowi Disarankan Cari Sekoci, Selamatkan Diri

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Tekanan pendemi virus Corona menjadi sebab utama pertumbuhan ekonomi RI kuartal I 2020 hanya mampu mencapai 2,97 persen.

Pada pembukaan Sidang Kabinet Paripurna tentang Pagu Indikatif RAPBN TA 2021, Presiden Joko Widodo memerintahan para menteri untuk segera mencari jalan dan meracik stimulus yang jitu supaya ekonomi dalam negeri bisa selamat dari tekanan virus Corona.
 
Pengamat politik Arman Garuda Nusantara mengingatkan, stimulus penyelamatan ekonomi itu menjadi percuma karena terjadi “kebocoran” di berbagai tempat.

“Percuma Pak @jokowi..Kapal sudah mau tenggelam. Kebocoran sudah terjadi di sudut sana-sini. Mau ditambal seperti apapun Kapal pasti akan tenggelam. Sebaiknya saya sarankan Anda segera cari sekoci kalau mau selamatkan diri sendiri,” tulis mantan stafsus Menpan RB itu di akun Twitter @armangn8 menanggapi tulisan berjudul “Jokowi Perintahkan Menteri Cari Jalan Selamatkan Ekonomi RI”.

Aktivis politik Haris Rusly Moti menyebut Covid 19 merupakan agresor ghaib yang berhasil memunculkan empat masalah simultan, salah satunya merusak ekonomi negara.

Menurut Haris, sumber masalah saat ini adalah kepala negara yang tidak punya kapasitas memimpin  menghadapi empat masalah itu secara simultan.

“Covid adalah agresor ghaib yang berhasil timbulkan 4 masalah simultan: 1. Menyerang kesehatan. 2. Melumpuhkan mental. 3. Mematikan mata pencaharian. 4. Merusak ekonomi negara. Makin tampak sumber masalah ada di Kepala Negara yang tak berkapasitas pimpin atasi masalah secara simultan,” tulis Haris di akun @motizenchannel.

Dalam mengatasi ancaman krisis ekonomi, akun Partai Berkarya, @Berkarya_Info juga mengingatkan bahwa untuk menyelamatkan ekonomi, maka rakyat sebagai dukungan riil harus diselamatkan.

“Selamatkan Rakyat, otomatis ekonomi akan terselamatkan. Anda butuh dukungan riil dari rakyat Indonesia, bukan merekayasa dukungan ( buzzer/ influenser dan media berbayar). Demikian,” tulis @Berkarya_Info yang dialamatkan kepada Jokowi.

Pemerhati kebijakan publik William Runturambi meminta Jokowi untuk focus pada masalah kemanusiaan, untuk kemudian baru bicara soal ekonomi dalam Covid 19.

“Pak @jokowi, sebaiknya Anda concern dulu masalah kemanusiaan baru bicara soal ekonomi dalam Covid 19 ini. Tidak usahlah membanding-bandingkan dulu soal economy growth kita dengan China. They are giant and easy to rebound, it's totally different with us,” tulis William di akun @w_runturambi.

Soal pertumbuhan ekonomi RI yang hanya mencapai 2,79 persen, Presiden Jokowi menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I masih relatif baik. Sebab, angka pertumbuhannya masih positif di tengah pandemi Virus Corona.

Jokowi membandingkan pertumbuhan ekonomi RI dengan sejumlah negara, salah satunya China. "Coba kita lihat beberapa negara yang alami kontraksi, tumbuh negatif," ujar Jokowi saat membuka sidang kabinet (06/05). (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita