Pengurus PD Beri 3 Hari ke Denny Siregar untuk Hapus Cuitan soal Almira

Pengurus PD Beri 3 Hari ke Denny Siregar untuk Hapus Cuitan soal Almira

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pengurus Partai Demokrat mendatangi Bareskrim Polri untuk melaporkan Denny Siregar perihal cuitannya terkait Almira Tunggadewi Yudhoyono, anak Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Namun niat itu urung dan berganti menjadi permintaan agar Denny menghapus cuitannya tersebut dalam waktu 3 x 24 jam, dengan ancaman jika tak dilakukan maka pihaknya akan mensomasi hingga mempolisikan Denny.

"3 x 24 jam (waktu yang diberikan Demokrat untuk Denny Siregar menghapus cuitannya terkait Almira-red). Nah itu (somasi-red) salah satu langkah kalau dia tidak ada itikad baik. Jadi saya sudah mencoba berkomunikasi dengan teman-teman jaringan untuk komunikasikan dengan Denny Siregar ini. Jadi lagi dijadwalkan untuk pertemuan. Mudah-mudahan dalam minggu ini ada hasilnya. Kita lihat perkembangannya." kata Kepala Badan Hukum dan Pengamanan Partai Demokrat Ardy Mbalembout di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/5/2020).

Ardy menjelaskan jika somasi juga tak digubris Denny, maka langkah terakhirnya akan meminta pertanggungjawaban secara hukum. Menurutnya, perbuatan Denny memenuhi unsur-unsur tindak pidana.

"Kita ini kan negara hukum, kalau itu (langkah hukum-red) harus ditempuh, ya kami lakukan. Karena semua unsur-unsurnya sudah kami pelajari dan masuk," ujar Ardy.

Ardy mengaku sebenarnya ingin membuat laporan polisi terkait hal ini. Namun dia mengatakan telah berkonsultasi dan mempertimbangan situasi pandemi Corona serta momen Bulan Ramadhan, akhirnya pihaknya hanya meminta Denny menunjukan itikad baik.

"Sebenarnya saya sebagai pengurus ingin melaporkan yang bersangkutan, karena secara unsur (pidana-red) memenuhi Pasal 76c dalam UU Perlindungan Anak, ditambah juncto Pasal 310 KUHP juncto Pasal 27 UU ITE. Tetapi hasil kami konsultasi dengan teman-teman, dalam situasi pandemi dan situasi puasa ini, jadi kami meminta yang bersangkutan, Denny Siregar untuk mendelete tulisan-tulisan dia di Twitter itu," jelas Ardy.

Ardy menuturkan Denny Siregar yang memiliki banyak pengikut di media sosial semestinya memberikan pengaruh positif. Ardy berpendapat yang diperbuat Denny malah membunuh prestasi seorang anak.

"Karena ini dia kan membunuh kreativitas anak Indonesia yang berprestasi. Dia sebagai publik figur dengan pengikut yang sangat banyak, seharusnya memberikan influencer yang positif agar anak ada kepercayaan diri bagi anak Indonesia lain. Ini kan dia membunuh kreativitas anak Indonesia, ini bukan karena anak Bu Annisa (Anissa Yudhoyono) ya, tapi cenderung membunuh kredibilitas anak Indonesia," ucap Ardy.

Ardy juga meminta Denny tak melontarkan komentar yang membuat gaduh. Ardy kemudian meminta Denny untuk tobat nasuha.

"Jadi kita anjurkan dia di Bulan Ramadhan, bulan puasa ini agar melakukan tobat nasuha. Intinya itu. Jadi kami berharap dia ke depan tidak membuat kegaduhan di situasi yang di mana masyarakat Indonesia dan pemerintah sedang bersatu melawan Corona. Jadi kami menahan diri. Berkas kami sudah siap, tapi memberikan kesempatan kepada dia untuk sadar agar tidak merugikan anak Indonesia," ucap Ardy.

Seusai dari Bareskrim, Ardy akan menyambangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk berkonsultasi perihal ini. "Selesai ini kami juga akan langsung konsultasi ke KPAI," tutur Ardy.

Diberitakan sebelumnya, jajaran elite Partai Demokrat ramai-ramai mengecam pegiat media sosial Denny Siregar. Mereka merasa Denny Siregar telah mem-bully anak Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Almira Tunggadewi Yudhoyono.

Semua bermula ketika Agus Yudhoyono atau AHY mengunggah kegiatan tugas sekolah Almira, yaitu membuat pidato dengan bahasa Inggris. Skenario dari tugas itu adalah pidato itu harus disampaikan langsung ke Presiden Jokowi. Judul dari tugas Almira adalah 'Lockdown Speech'. Unggahan AHY ini kemudian menjadi sorotan Denny Siregar. Denny menuliskan sebuah tweet yang kemudian mendapat respons keras dari jajaran elite PD.

"Bapak udah. Anak udah juga. Sekarang cucu juga dikerahkan.. Kalo ada cicit, cicit juga bisa ikutan minta lockdown..," tulis Denny Siregar seperti dilihat hari ini.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat, Ossy Dermawan, mengecam tweet Denny Siregar. Ossy menilai Denny Siregar telah melakukan cyberbullying kepada Almira.

"Apa yg dilakukan @Dennysiregar7 thd Almira tdk bisa dianggap remeh. Cyberbullying thd anak sgt serius dampaknya bg pertumb anak ke depan. Apalg sang ibu pun turut dibully. Utk itu, saya himbau kpd @KPAI_official scr serius melihat insiden ini. Cukup Almira jd 'korban' terakhir," ucap Ossy Dermawan dalam cuitannya yang dibagikan. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita