Isu Reshuffle Kabinet Merebak, Pengamat: Melihat Kematangan RR, Tidak Berlebihan Jika Gusur Sri Mulyani

Isu Reshuffle Kabinet Merebak, Pengamat: Melihat Kematangan RR, Tidak Berlebihan Jika Gusur Sri Mulyani

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Dorongan dari kalangan masyarakat arus bawah terkait "islah" dua tokoh bangsa antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan ekonom senior Rizal Ramli semakin deras seiring bergulirnya isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, isu reshuffle kabinet di tengah pandemik virus corona baru (Covid-19) bisa saja terjadi perombakan.

Menurutnya, Tim Ekonomi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menjadi pusat perhatian masyarakat saat ini bisa menjadi sasaran perombakan jika terjadi reshuffle.

"Dengan kondisi saat ini, perlu menyegarkan formasi tim ekonomi, terutama melihat tata kelola keuangan negara yang seolah semakin berat," ujar Dedi Kurnia Syah saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Selasa (26/5).

Pengamat Politik jebolan Universitas Telkom ini menilai, formasi Tim Ekonomi Presiden Jokowi saat ini masih terbilang lumayan baik. Namun, ada beberapa orang yang dinilai perlu dilakukan upgrade agar lebih exspress dan sigap menghadapi tantangan ekonomi akibat pandemik Covid-19 kedepan.

Kaitannya dengan dorongan masyarakat arus bawah yang berharap Ekonom Senior Rizal Ramli atau RR, dianggap layak dan mumpuni mengisi pos Tim Ekonomi kabinet dalam menghadapi potensi krisis sekalipun.

"Melihat kematangan RR tentu cukup potensial jika berada di tim ekonomi, jika harus ada penyegaran mungkin tidak berlebihan jika meneruskan Menkeu Sri Mulyani," kata Dedi Kurnia Syah.

Meskipun, dorongan islah Jokowi dan RR itu dinilai kurang masuk akal, mengingat keduanya tidak pernah bermusuhan.

Dedi menilai, Jika RR dimasukkan dalam jajaran kabinet akan menambah poin plus bagi Jokowi lantaran objektif memilih Menteri tidak berdasarkan latarbelakang parpol koalisi semata.

"Dorongan islah RR dan Presiden Jokowi ini kurang masuk akal, karena keduanya tidak terlibat konflik, jikapun RR dipandang miliki kapasitas masuk ke kabinet, itu cukup baik karena mengindikasikan Presiden tidak memandang seseorang hanya dari kubunya saja," demikian Dedi Kurnia Syah.

Sekadar informasi, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendesak Presiden Joko Widodo segera mereshuffle Kabinet Indonesia Maju. Hal ini ditenggarai akibat lambannya kinerja pemerintah terutama dalam percepatan penanganan pandemik Covid-19.(rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita