Luhut Dekat dengan Presiden Jokowi, Ruhut: Dia Bekerja dengan Hati, karena Itu Aku Bela

Luhut Dekat dengan Presiden Jokowi, Ruhut: Dia Bekerja dengan Hati, karena Itu Aku Bela

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Politikus PDIP Ruhut Sitompul memuji langkah Menteri Perhubungan Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan yang menolak usulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal penghentian KRL Jabodetabek selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Ruhut beranggapan bahwa Luhut telah melakukan berbagai pertimbangan sehingga memutuskan untuk tetap mengoperasikan KRL Jabodetabek. Dia menilai, setiap kebijakan yang diambil Luhut selalu mengutamakan sisi kemanusiaan atau bekerja dengan hati.

"Luhut Sebut KRL Tetap Beroperasi Saat Pembatasan Sosial Berskala Besar, Pelayanan untuk Rakyat KRL tetap beroperasi selama PSBB diberlakukan jadi kebutuhan terus diutamakan untuk kepentingan Rakyat menghadapi COVID-19 MERDEKA," kicau Ruhut menggunakan akun @ruhutsitompul, Sabtu (18/4/2020).

Selain itu, Ruhut mengungkap bahwa Luhut salah satu tokoh yang dekat dengan Presiden Joko Widodo. Dia menyebut, Luhut kerap mendapat tugas tambahan dari Presiden. Contohnya Luhut yang berstatus sebagai Menko Kemaritiman dan Investasi diberi tugas menjadi Menteri Perhubungan Ad Interim.

"Pak LBP Tokoh yang dekat dengan Pak Joko Widodo Presiden RI, sering mendapat tugas selain tugas yang diberi tanggung jawab kepadanya karena dia bekerja dengan hati, ada yang minta tolong pasti ditolong karena itu aku bela dan Barisan Sakit Hati yang suka Congornya Nyinyir Aku sikaaat MERDEKA," ucapnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga Menteri Perhubungan Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan menolak usulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait penghentian operasional kereta rel listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek. Dia memastikan bahwa KRL tetap beroperasi selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Pak Menko Luhut mendapatkan laporan bahwa penumpang KRL itu mayoritas adalah pekerja. Jadi, kita juga tidak ingin seperti mereka yang bekerja di fasilitas kesehatan jadi terdampak jika KRL ini disetop operasionalnya," kata Juru Bicara Menko Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (17/4/2020).

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku telah meminta Menteri Perhubungan Ad interim Luhut Binsar Pandjaitan untuk menghentikan operasi kereta rel listrik (KRL) di Jabodetabek selama kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan.

"Saya dua hari yang lalu mengusulkan kepada Menteri Perhubungan agar operasi kereta komuter dihentikan dulu selama PSBB berlangsung," katanya dalam rapat bersama Timwas Penanggulangan COVID-19 DPR RI di Jakarta, Kamis (16/4).

Selain Anies, lima kepala daerah di Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) mengusulkan kepada PT Kereta Commuter Indonesia dan PT Kereta Api Indonesia (PT KCI dan PT KAI) untuk menghentikan sementara operasional Kereta Rel Listrik (KRL) commuter line selama 14 hari penerapan pembatasan sosial berskala besar di Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek).[]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita