Perang Tabuk: Kala Ratusan Ribu Pasukan Romawi Gentar dengan Tentara Islam

Perang Tabuk: Kala Ratusan Ribu Pasukan Romawi Gentar dengan Tentara Islam

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Perang Tabuk sejatinya urung terjadi. Ratusan ribu tentara Romawi di bawah pimpinan Kaisar Heraklius mundur sebelum berperang karena gentar dengan 30 ribu pasukan Islam yang dipimpin langsung Rasulullah shollallahu 'alaihi wa salam . Seperti apa kisahnya?

Sejarah

Sejumlah riwayat menyebutkan peristiwa Tabuk terjadi pada musim panas di bulan Rajab sekitar tahun ke-9 Hijriyah. Pemicu awal adalah kekalahan pasukan Romawi dari tentara Islam dalam Perang Mu'tah pada tahun ke-6 Hijriyah.

Heraklius merasa dipermalukan dan begitu murka. Tentaranya yang berjumlah dua ratus ribu kalah oleh tiga ribuan pasukan muslim. "Tentara kita sanggup mengalahkan tentara Persia. Mustahil mereka tidak bisa mengalahkan orang Arab yang tidak beradab itu," kata dia seperti dikutip dari Buku, 'The Kalifah' karya Abdul Latip Talib.

Perdana Menteri Romawi berusaha menenangkan sang Kaisar Heraklius. Dia menyebut bahwa tentara Romawi sedang kelelahan setelah mengalahkan pasukan Persia.

Satu satunya jalan untuk memilihkan kekuatan pasukan adalah dengan memberi mereka cuti selama enam bulan. Heraklius menyetujui usulan si Perdana Menteri. Maka pasukan Romawi pun diberikan cuti selama enam bulan sambil Heraklius menyusun strategi untuk menyerang tentara Islam.

Setelah masa cuti berakhir, Heraklius memimpin langsung ratusan ribu pasukannya untuk mengalahkan tentara Islam. Pasukan Romawi bergerak ke wilayah utara Jazirah Arab dan menaklukkan Irak, Mesir, dan Damsyik. Mereka kemudian membuat basis pertahanan di Semenanjung Palestina.

Berita pendudukan wilayah Arab oleh pasukan Romawi terdengar oleh Nabi Muhammad SAW. Sang penghulu Rasul yang lemah lembut itu pun tak ingin berdiam diri, membiarkan pasukan Heraklius menduduki lebih jauh jazirah Arab apalagi sampai menyerang Madinah.

Strategi dan Persiapan Tentara Islam

Suasana Masjid Nabawi hari itu penuh sesak, ketika Nabi Muhammad SAW mengumumkan akan menghadang Pasukan Romawi yang akan menyerang Madinah. Para sahabat berebut menginfakan harta mereka untuk membiayai perang. Ada yang menyumbang uang, kuda, unta juga makanan.

Rasulullah saat itu merahasiakan lokasi yang akan dijadikan tempat untuk menghadang pasukan Romawi. Namun melihat posisi pasukan Romawi saat itu yakni di Semenanjung Palestina, memberangkatkan pasukan dari Madinah bukan perkara mudah. Apalagi ketika itu adalah musim panas.

Sementara Tabuk, dikutip dari Sirah Nabawiyah karya Abdul Hasan 'Ali al-Hasani an-Nadwi, adalah sebuah tempat yang terletak di tengah-tengah antara Damaskus dengan Madinah. Kurang lebih jaraknya 760 kilometer dari Kota Madinah.

Setelah semua persiapan siap, Rasulullah SAW sendiri yang memimpin 30.000 pasukan Islam berangkat menghadang pasukan Romawi. Tak ada literatur yang menyebut secara pasti, hari dan waktu keberangkatan pasukan Islam ini.

Heraklius Ragukan Kekuatan Tentara Islam

Kaisar Heraklius ragu kekuatan tentara Islam bisa sampai di basis pasukan Romawi. "Dalam cuaca yang sangat panas seperti ini, unta pun tidak mampu melewati padang pasir, apalagi manusia. Orang-orang Arab itu (tentara Islam) akan mati kekeringan di padang pasir," kata dia.

Namun nyatanya saat itu, kata salah seorang prajurit Romawi, tentara Islam sudah hampir sampai di tempat pasukan Romawi membangun markas. Heraklius pun heran. "Mereka (tentara Islam) itu manusia atau bangsa jin?" kata Heraklius heran.

Heraklius Mulai Gentar

Dalam perjalanan menuju markas tentara Romawi, pasukan Islam menaklukkan wilayah Daumatul Jandal. Saat itu daerah yang dipimpin Akidar bin Abdul Malim tersebut masih mendukung Romawi.

Heraklius mulai cemas dan mulai mengumpulkan pendapat dari bawahannya. Atas saran dari bawahannya, Pasukan Romawi mundur dari jazirah Arab wilayah yang pernah mereka taklukkan.

Perang Terakhir Rasulullah SAW

Saat tentara Islam tiba di Tabuk, pasukan Romawi sudah mundur. Panglima Khalid bin Walid meminta izin untuk mengejar Heraklius dan tentaranya. Namun Nabi Muhammad SAW mencegah.

Kepada tentara Islam, putra Abdullah bin Abdul Muthalib itu mengatakan bahwa kedatangan pasukan muslim ke Tabuk adalah untuk merebut kembali wilayah Arab yang ditaklukkan Romawi. Pasukan Islam sudah membuat gentar tentara Romawi.

Setelah sepuluh hari berada di Tabuk, tentara Islam kembali ke Madinah. Tepatnya pada 26 Ramadhan tahun ke-9 Hijriyah. Perang Tabuk menjadi perang terakhir Nabi Muhammad SAW.(*)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA