Ngabalin Bicara Corona di TV, Pengamat: Ini Orang Ahli Apa Sebenarnya?

Ngabalin Bicara Corona di TV, Pengamat: Ini Orang Ahli Apa Sebenarnya?

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin sempat menegaskan bahwa virus Corona atau Covid-19 tidak tidak berkembang di Indonesia mengingat Indonesia sebagai negara tropis.

Penegasan itu disampaikan Ngabalin pada wawancara di Apa Kabar Indonesia Malam TVOne (29/02). Bahkan ketika ditanya presenter Tv One Tysa Noveni bahwa Singapura sebagai negara tropis tetapi juga terkena wabah Covid-19, Ngabalin berkelit.

“Indonesia itu kan adalah negara tropis, kalau Singapura kan tidak sama dengan Indonesia, dalam mengonsumsi berbagai macam kebutuhan harian," kata Ngabalin.

Setelah Presiden Joko Widodo menggelar konferensi pers soal dua WNI pertama yang terkena Covid-19, pernyataan Ngabalin itu kembali viral di sosial media.

Pengamat politik Umar Syadat Hasibuan menyoal penampilan Ngabalin yang bicara Covid-19 di televisi. “Ngabalin sekarang ngomong virus corona. Ucapannya seolah-olah dia paham banget tentang virus corona. Dia ngomong hukum, ngomong ekonomi, ngomong agama sekarang corona. Nih orang sebenarnya ahli apa sih gaes?,” sindir Umar di akun Twitter @GusUmarhs.

Berbeda dengan pernyataan Ngabalin, masuknya Covid-19 di Indonesia sudah diperkirakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Perwakilan WHO untuk Indonesia Dr N. Paranietharan menyatakan tidak terkejut dengan kepastian dua kasus Covid-19 di Indonesia seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo bersama Menkes Terawan Agus Putranto (02/03).

"Kami tak terkejut dengan pengumuman ini dan kami mengantisipasi munculnya kasus-kasus lagi di hari-hari ke depan ini. Deteksi dini kasus dan kepastian [hasil uji] laboratorium sangat penting," kata Paranietharan seperti dikutip detik.com (02/03).

Selain dua warga Depok yang dinyatakan positif Covid-19, dikabarkan seorang laki-laki berumur 50 tahun di Cianjur dinyatakan suspect virus Corona. 

Namun, pasien yang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit dr Hafidz (RSDH) Cianjur, Jawa Barat, itu meninggal dunia pada Selasa (03/03).

Almarhum merupakan karyawan salah satu BUMN yang berdomisili di Bekasi. Yang bersangkutan berada di Cianjur dalam rangka menengok saudaranya usai kembali dari Malaysia. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Cianjur, Yusman Faisal, menyebutkan, pasien itu meninggal dunia sebelum sempat dirujuk ke RS Hasan Sadikin, Bandung. 

"Pasien meninggal dunia setelah dilakukan observasi di rumah sakit, tadi pagi sekitar pukul 04.00 WIB sebelum sempat dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung," kata Yusman, kepada wartawan  (03/03).(*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita