Merajalela, 228 Kasus Virus Corona Menyebar ke 19 Negara Bagian AS

Merajalela, 228 Kasus Virus Corona Menyebar ke 19 Negara Bagian AS

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wabah virus corona dilaporkan telah menyebar ke sedikitnya 19 negara bagian di Amerika Serikat (AS). Otoritas AS sejauh ini telah mengonfirmasi 228 kasus virus corona di negara tersebut.
Seperti dilansir CNN, Jumat (6/3/2020), korban meninggal dunia di wilayah AS saat ini mencapai 14 orang. Jumlah itu terdiri dari 13 orang yang meninggal di negara bagian Washington dan satu orang lainnya meninggal di negara bagian California. Para korban meninggal di Washington merupakan penghuni panti jompo bernama Life Care Center.

Jumlah total kasus virus corona di wilayah AS itu dilaporkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) serta otoritas negara bagian dan otoritas lokal di masing-masing wilayah.

Sekitar 49 kasus di antaranya muncul dari orang-orang yang dipulangkan dari luar negeri. CNN melaporkan tiga pasien dipulangkan dari kota Wuhan, China, yang menjadi awal mula wabah ini dan 46 orang lainnya dipulangkan dari kapal pesiar Diamond Princess yang sempat dikarantina di Jepang.

Sekitar 179 kasus lainnya muncul di wilayah AS sendiri, tepatnya tersebar di 19 negara bagian.

Kasus virus corona paling banyak diketahui ada di negara bagian Washington dengan 70 kasus, kemudian negara bagian California dengan 49 kasus dan negara bagian New York dengan 22 kasus.

Kasus-kasus virus corona lainnya ada di Arizona (2 kasus), Colorado (2 kasus), Florida (4 kasus), Georgia (2 kasus), Illinois (5 kasus), Maryland (3 kasus), Masscahusetts (3 kasus), Nevada (1 kasus), New Hampshire (2 kasus), New Jersey (2 kasus), North Carolina (1 kasus), Oregon (3 kasus), Rhode Island (2 kasus), Tennessee (1 kasus), Texas (4 kasus) dan Wisconsin (1 kasus).

Angka total 228 kasus ini termasuk kasus-kasus yang diasumsikan positif, atau yang berarti pasiennya dinyatakan positif virus corona di laboratorium lokal atau negara bagian, dan menunggu konfirmasi akhir dari laboratorium federal milik CDC.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita