Harga Minyak Mentah Makin Merosot, Siapa Suruh Pertamina Beli Ladang Minyak Asing!

Harga Minyak Mentah Makin Merosot, Siapa Suruh Pertamina Beli Ladang Minyak Asing!

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

OLEH: SALAMUDDIN DAENG
 LADANG minyak asing yang habis masa kontrak dibeli oleh Pertamina.

Pengorbanan uang dalam jumlah sangat besar telah dialokasikan Pertamina untuk membeli ladang-ladang minyak milik swasta asing akan dan telah habis masa kontraknya. Ladang minyak yang belakangan memang mau ditinggalkan oleh asing karena memang sudah tua, dan harga minyak mentah dalam lima tahun terakhir makin tidak menguntungkan.

Sialnya! Semua ladang-ladang minyak eks swasta tersebut dibeli dengan dana utang. Seperti Chevron dibeli dengan dana utang global bond sebesar 750 juta dolar AS. Ladang minyak yang sudah berusia 100 tahun, yang sudah menyisakan rongga-rongga bawah tanah di Riau, dibeli dengan sangat mahal oleh Perusahaan BUMN.

Pemerintah Jokowi sangat bangga dengan pembelian oleh BUMN Pertamina. Hal ini menjadi bahan kampanye untuk memenangkan pilpres 2019 lalu.

Meskipun sudah membayar mahal Blok Rokan, namun untung Pertamina belum boleh memasuki blok tersebut, sampai tahun 2021. Jadi tidak ada kewajiban melakukan pengeboran, ekploitasi minyak dan tidak ada kewajiban meningkatkan produksi minyak nasional.

Semua masih tanggung jawab Chevron, menyedot minyak untuk dijual kepada negara dan biayanya diganti oleh negara. Coba kalau Pertamina yang kerjakan Blok Rokan sekarang, maka tidak lagi menganut cost recovery system, namun menggunakan skema gross split atau bagi kotor.

Berbeda dengan Blok Mahakam juga dibeli oleh Pertamina dengan mahal, namun apes setelah dibeli harga minyak mentah terus merosot. Bahkan hari ini harga minyak mentah hanya 41 dolar per barel (Maret 2020). Jadi sudah pasti seluruh kegiatan hulu migas dilanda kerugian.

Sudah banyak perusahaan swasta asing berguguran satu persatu. Hal yang sama akan terjadi pada seluruh kegiatan hulu Pertamina.

Memaksakan diri memproduksi minyak mentah namun berakhir buntung. Itulah yang akan dihadapi Pertamina sekarang. Semua kegiatan hulu Pertamina dipastikan akan tekor. Karena memaksakan diri menggenjot produksi dengan teknologi macam-macam dan mahal, sementara minyak semakin tidak ada harganya dibandingkan dengan biaya yang dikorbankan.

Oleh karenanya ke depan, tak perlulah Pertamina membeli ladang-ladang minyak asing yang habis masa kontrak. Seharusnya pemerintah menyerahkan secara otomatis blok-blok tua renta tersebut kepada Pertamina secara gratis.

Dengan demikian tidak perlu BUMN ketiban sial akibat harga minyak mentah yang terus merosot sementara sudah keluar uang besar dan sudah utang besar.

(Penulis adalah peneliti dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita