Di DKI 12 Meninggal, Pengamat: Pemprov Lain Boleh Umumkan Data Positif Covid-19, DKI Harus Ijin

Di DKI 12 Meninggal, Pengamat: Pemprov Lain Boleh Umumkan Data Positif Covid-19, DKI Harus Ijin

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pengamat perkotaan Marco Kusumawijaya mengingatkan bahwa berita korban virus corona di Indonesia hari ini sebagai fakta dari keadaan beberapa hari sebelumnya.  Artinya, fakta hari ini kemungkinan besar lebih buruk.

Menurut Marco, data yang diumumkan hari ini berdasarkan data beberapa hari lalu. “Kita harus membaca berita hari ini sebagai fakta beberapa hari lalu, karena berdasarkan data beberapa hari lalu. Hari ini kemungkinan besar lebih buruk. Jadi #TingkatkanSocialDistancing,” tulis Marco di akun Twitter  @mkusumawijaya.

Sebelumnya, dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui akun YouTube (18/03/2020), jubir Pemerintah untuk penanganan virus corona (Covid-19), Achmad Yurianto, mengumumkan bahwa total kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 55 orang menjadi 227. 

Marco menyoal sentralisasi pengumuman kasus Covid-19 oleh jubir Kemenkes dan BNPB. Inilah yang membuat kesenjangan waktu beberapa hari antara kenyataan dan pengumuman publik.

“Masalah pokok belum terpecahkan: sentralisasi pengumuman oleh Jubir @KemenkesRI  @BNPB_Indonesia tetap sebabkan kesenjangan waktu beberapa hari antara kenyataan dan pengumuman publik,” tulis @mkusumawijaya.

Berdasarkan data, Marco mengungkapkan bahwa sejak Senin (16/03) pagi, korban positif Covid-19 yang meninggal di DKI Jakarta sudah diketahui berjumlah 12 orang.

“Akhirnya sudah diumumkan, maka saya bisa beritahukan angka yang sebenarnya sudah diketahui sejak Senin pagi: Jakarta yang meninggal 12 orang!,” catat @mkusumawijaya.

Tak hanya itu, Marco juga mempertanyakan kebijakan yang melarang Pemprov DKI mengumumkan korban Covid-19, sementara provinsi lain bisa bebas melansir pengumuman.
 
“Sementara provinsi lain bisa umumkan korban positif dan meninggal #corona dengan bebas, Jakarta harus minta ijin. Bisa ambil kesimpulan sendiri kan? Jaga diri baik-baik. Seriuskan social distancing ya!!!  Bukan lelucon,” tulis @mkusumawijaya.

Selasa (17/03), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengumumkan seorang pasien positif Covid-19  meninggal. Menurut Ganjar, pasien tersebut adalah warga Semarang berjenis kelamin pria usia 43 tahun yang dirawat di Rumah Sakit Karyadi Semarang selama 10 hari.

"Baru saja satu kasus baru positif meninggal laki-laki usia 43 tahun dari Kota Semarang dirawat di RS Kariadi dirawat 10 hari," kata Ganjar kepada media (17/3).(itoday)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita