Terang-terangan Berkhianat pada Anwar Ibrahim, Wakil Ketua PKR Dipecat

Terang-terangan Berkhianat pada Anwar Ibrahim, Wakil Ketua PKR Dipecat

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Wakil Ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR), Azmin Ali, dipecat dari jabatannya setelah dianggap mengkhianati Anwar Ibrahim yang menjabat Ketua PKR. Azmin merapat kepada oposisi Malaysia dan mengajak 10 anggota parlemen PKR keluar dari koalisi pemerintahan Pakatan Harapan (PH) yang kini berkuasa.

Seperti dilansir Free Malaysia Today, Senin (24/2/2020), Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKR, Saifuddin Nasution, mengumumkan bahwa Azmin bersama dengan Zuraida Kamarudin, yang juga menjabat Wakil Ketua PKR, telah dipecat dari PKR.

"Ada pengkhianatan terang-terangan oleh individu-individu tertentu yang menjadi aktor utama yang jelas bertentangan dengan posisi partai soal jabatan Perdana Menteri," tegas Saifuddin kepada wartawan setempat di kantor PKR.

Pengumuman soal pemecatan itu disampaikan setelah Anwar memimpin rapat khusus pada Senin (24/2) waktu setempat, di tengah pergolakan politik di Malaysia.

Disebutkan Saifuddin bahwa pengkhianatan yang dilakukan Azmin dan Zuraida telah mempengaruhi stabilitas pemerintahan Pakatan Harapan dan berdampak pada perekonomian serta atmosfer politik di Malaysia. Saifuddin menambahkan bahwa keputusan untuk memecat Azmin dan Zuraida itu didasari oleh konsensus dan berlaku segera. Baik Azmin maupun Zuraida bisa mengajukan banding atas pemecatan itu.

Bagi beberapa anggota PKR lainnya yang teridentifikasi ikut terlibat dalam pengkhianatan yang dilakukan Azmin, Saifuddin menyatakan pihaknya akan merilis surat show-cause, yang merupakan perintah pengadilan yang mewajibkan sebuah partai untuk hadir di depan pengadilan dan menjelaskan soal tindakan tertentu yang tidak seharusnya diambil.

Diketahui bahwa Azmin yang juga menjabat Menteri Perekonomian merapatkan barisan dengan sejumlah ketua partai oposisi Malaysia. Azmin bersama Ketua Partai Bersatu, Muhyiddin Yassin, yang menjabat Menteri Dalam Negeri, menggelar rapat dengan oposisi di sebuah hotel di pinggiran Kuala Lumpur pada Minggu (23/2).

Laporan media lokal Malaysia menyebut rapat itu juga dihadiri oleh Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam Malaysia (PAS), yang sama-sama merupakan partai oposisi.

Tidak hanya itu, Azmin, Muhyididin dan beberapa tokoh politik dari UMNO, PAS serta dua partai lainnya dari Borneo, juga dilaporkan bertemu Yang di-Pertuan Agong, Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, pada Minggu (23/2) waktu setempat untuk meminta dukungan. Disebutkan bahwa mereka berencana membentuk pemerintahan baru tanpa menyertakan Anwar Ibrahim, yang sebelumnya telah dijanjikan untuk menjabat PM Malaysia menggantikan Mahathir Mohamad.

Hal itu membuat Anwar terkejut dan menyebut manuver politik itu sebagai 'pengkhianatan'.

Di parlemen Malaysia, Azmin mengajak 10 anggota parlemen lainnya dari PKR untuk keluar dari koalisi PH. Hal itu memicu tumbangnya dominasi koalisi PH di parlemen Malaysia.(dt)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita