Soal Penggerebekan Prostitusi, Andre Rosiade Tepis Isu Jebak PSK

Soal Penggerebekan Prostitusi, Andre Rosiade Tepis Isu Jebak PSK

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Anggota DPR RI Andre Rosiade angkat bicara terkait penggerebekan prostitusi online di Kota Padang. Andre menyangkal adanya unsur penjebakan dalam penggerebekan ini.
Andre mengatakan masyarakat lah yang berinisiatif memesan untuk membuktikan adanya praktik prostitusi online. Bersamaan dengan itu, dia lalu berkoordinasi dengan dengan pihak kepolisian untuk menggerebek.

Andre pun meluruskan isu yang beredar kalau PSK saat itu telah dipakai oleh pemesan. Di lokasi, dia menyebut tidak ada kegiatan yang memperlihatkan adanya hubungan intim antara masyarakat dan PSK pada saat itu."Jadi gini masyarakat itu melaporkan kepada saya untuk membuktikan, saya bilang mana buktinya, dan polisi juga hadir saat melakukan itu, ya sudah kita buktikan. Masyarakat yang memesan bukan saya yang memesan, masyarakat yang hadir di situ yang memesan, dan masyarakat itu yang menunggu di dalam kamar," kata Andre kepada wartawan, Rabu (5/2/2020).

"Saya ingin mengklarifikasi ya, waktu Kasbi masuk, wartawan dan polisi masuk dan saya masuk belakangan setelah polisi mengumpulkan barang bukti ya, itu saya melihat itu tidak sedang ada hubungan," ujar politikus Gerindra ini.

"Kan isunya muncul kalau PSK nya sedang dipakai dulu, tapi mohon maaf dari barang bukti yang dikumpulkan itu pertama barang bukti kondomnya masih utuh, lalu kedua pengakuan masyarakat di dalam nggak ada dipakai," lanjut Andre.

Andre mengatakan berdasarkan pengakuan si pemesan, PSK-nya lah yang agresif kepada pemesan. Pemesan, menurut Andre tidak mungkin memakai karena dia hanya ingin membuktikan adanya kegiatan prostitusi online.

"Tapi memang menurut pengakuan masyarakat PSK nya agresif mendesak untuk segera,tapi nggak ada dipakai, masyarakat di dalam sudah bersumpah nggak ada dipakai, kan jeda waktunya sebentar. Masyarakat itu kan sudah tau bakal ada yang masuk, masa dia sudah pakai duluan kan nggak masuk akal," ucapnya.

Penggerebekan sendiri dilakukan Tim Cyber Ditreskrimsus Polda Sumbar, Minggu (26/1) silam. Seorang wanita muda digerebek petugas dalam keadaan tanpa busana di salah satu hotel berbintang di kawasan Bundo Kanduang Padang.

Komnas Perempuan pun menyoroti Andre dan menyayangkan upaya penggerebekan ini. Komnas Perempuan menyarankan, semestinya Andre cukup dengan merujuk penelitian untuk membuktikan adanya prostitusi di Sumbar.

"Saya pikir untuk membuktikan adanya prostitusi online tidak perlu dengan cara menggerebek gitu, itu cara memalukan dan juga merendahkan martabat orang. Kalau mau tahu prostitusi online kan bisa dengan cara penelitian atau yang tidak menimbulkan sensasional," ujar Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah kepada wartawan, Rabu (5/2/2020).

Dikutip dari Covesia yang merupakan jaringan suara.com, N--PSK yang digerebek--mengaku dijebak oleh Andre. N merasa penggerebekan ini sudah direncanakan.

"Karena panik, aku ngikutin dia dari belakang. Dia membuka pintu, aku di belakang dia. Aku nyari handuk tidak ada di situ. Biasanya semua hotel, handuk ada. Kalau ini enggak ada. Ini kok kayak direncanain gitu. Maksudnya, kalau memang mau menggerebek aku. Begitu ketuk pintu, wartawan ada, aku juga kan enggak bisa lari. Aku juga enggak bisa bohong. Bukti ada, aku enggak bisa bohong," ujar N.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita