Sandi ke Jokowi soal Ekonomi RI Nomor 7 Dunia: Tak Tercermin di Lapangan

Sandi ke Jokowi soal Ekonomi RI Nomor 7 Dunia: Tak Tercermin di Lapangan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memamerkan bahwa ekonomi Indonesia berada di peringkat 7 dunia berdasarkan Purchasing Power Parity (PPP) atau paritas daya beli.

Jokowi juga menjelaskan bahwa Indonesia sudah masuk dalam G20, yakni kelompok negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia berdasarkan Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP) yang dihasilkan.

Kata Jokowi, hal tersebut adalah sesuatu yang patut disyukuri. Namun menurutnya banyak yang tidak paham dan terlalu banyak mengeluh. Ia menuding banyak yang kufur nikmat.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, punya pendapat lain. Menurut Sandi, data-data yang dipaparkan Jokowi hanya sebatas hitam di atas putih. Data tersebut tak mencerminkan kondisi masyarakat Indonesia yang sesungguhnya.

“Saya selalu bilang waktu kemarin di debat Pilpres, data-data tersebut hitam di atas putih, berkaitan dengan angka-angka statistik yang terkadang tidak tercermin dengan apa yang dirasakan di lapangan,” ungkap Sandiaga kepada kumparan, Sabtu (22/2). 

Menurut Sandi, kenyataannya saat ini lapangan pekerjaan yang tersedia masih sedikit, tak cukup menampung jumlah para pencari kerja. Alhasil, banyak masyarakat yang jadi pengangguran. Di sisi lain harga bahan pokok mengalami kenaikan. 

Kondisi ini tentunya berbanding terbalik dengan data yang menyatakan ekonomi Indonesia nomor 7 sedunia. Menurut Sandi, prestasi tersebut memang patut disyukuri. Namun Sandi mengingatkan agar semua pihak juga tidak tutup mata tentang kondisi sesungguhnya yang terjadi di Indonesia.

Semua pihak harus memastikan bahwa aspirasi masyarakat terpenuhi. Yaitu keinginan soal terciptanya lapangan kerja, harga sembako yang lebih terjangkau, pendidikan yang berkualitas, dan lain sebagainya.

Meski demikian, Sandi beranggapan bahwa pernyataan Jokowi adalah sebuah pesan optimisme dari pemerintah kepada rakyat. Sandiaga Uno pun meminta masyarakat untuk tidak memperdebatkan hal tersebut secara berlebihan.

“Statement Pak Jokowi itu saya melihatnya sebagai statement yang memotivasi kita. Dan harus kita terima sebagai bagian dari optimisme yang coba ditebarkan presiden. Jangan dijadiin malah ajang kita terpecah belah,” tutupnya.(kp)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita