Presiden PKS Minta Pemerintah Pulangkan-Bina Anak ISIS Eks WNI

Presiden PKS Minta Pemerintah Pulangkan-Bina Anak ISIS Eks WNI

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Presiden PKS Sohibul Iman meminta pemerintah memulangkan anak-anak ISIS eks WNI. Anak-anak itu, menurut Sohibul, dapat dibina di Indonesia.
"Walaupun kebijakan umumnya seperti itu (tak memulangkan ISIS eks WNI), karena mereka tadi pergi ke sana melakukan sendiri, membakar paspor, secara umum tapi kan di antara mereka ada yang sebetulnya pergi ke sana karena ikut orang tua, dibawa orang tua dan sebagainya," kata Sohibul, di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (13/2/2020).

"Saya kira pemerintah bisa membaca ini dengan baik. Jadi harus ditepakan satu per satu, sehingga kalau anak-anak ya mereka datang ke sana mungkin tidak happy, bawa ke sini, dan mereka bisa kita bina kembali," sambungnya.

Sohibul meminta pemerintah terjun langsung ke kamp-kamp ISIS eks WNI. Pemerintah diminta memetakan para kombatan ISIS tersebut.

"Iya, harus (ke sana), dia harus memetakan, bikin peta yang sebaiknya," ujarnya.

Sohibul meyakini bila anak-anak ISIS eks WNI dipulangkan dan diberi pendidikan, para orang tuanya akan berterima kasih. Selain itu, Sohibul meyakini bila pemerintah memberikan pendidikan, anak-anak tersebut akan tumbuh dengan baik.

"(Anak-anak) dengan pendidikan ya. Kan begini ya, kalau memang nanti mereka menyesal pergi ke sana, saya kira mereka akan berterima kasih kalau kemudian diterima ini anak-anak ini. Dan mereka, saya yakin, seyakin-yakinnya ketika diberi pendidikan yang baik insyallah mereka akan tumbuh tidak seperti yang diharapkan oleh orang tuanya mungkin ya. Saya percaya hal itu," tutur Sohibul.

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, menegaskan pemerintah sudah mengantisipasi jika ISIS eks WNI menyelinap masuk ke Indonesia. Pemerintah akan mewaspadai jalur-jalur perbatasan.

"Kita sudah antisipasi dengan baik, maka dari Imigrasi, dari seluruh aparat yang berada di border, di perbatasan itu akan memiliki awareness yang lebih tinggi," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/2).(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita