Deklarator PAN Soal Ricuh Kongres: Ini yang Paling Gawat!

Deklarator PAN Soal Ricuh Kongres: Ini yang Paling Gawat!

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Salah satu pendiri dan deklarator PAN, Abdillah Toha angkat bicara soal kericuhan yang terjadi selama kongres V PAN di Kendari. Abdillah Toha menyebut kericuhan itu yang paling gawat.
"Saya observasi, ini yang paling gawat! Ini puncak dari kegawatan PAN. Ya, partai berbeda pandangan biasa, saya kira semua partai ada kubu-kubu. Tapi harusnya tidak sampai ricuh begitu," kata Abdillah Toha saat dihubungi, Rabu (12/2/2020).

Abdillah diketahui pernah menulis surat terbuka yang menyarankan agar Amien Rais mundur dari PAN. Namun, dengan adanya insiden kericuhan ini, Abdillah tak hanya kecewa sebagai deklarator PAN tetapi juga sebagai warga negara Indonesia.

"Bukan hanya sebagai deklarator, sebagai warga negara Indonesia, semuanya sedih melihat demokrasi dicederai semacam itu. Sampai ricuh, sampai berkelahi fisik, seharusnya sih tidak terjadi. Apa sih yang diperebutkan sampai mau cakar-cakaran itu? Apa? Kita mesti bertanya semua," ungkap Abdillah.

Dia juga mencium ada yang tidak beres dalam tubuh PAN usai kericuhan tersebut. Dia berharap pangkal masalah kericuhan pada Kongres PAN ini bisa dicari sebabnya.

"Semua partai kalau sampai begitu berarti ada sesuatu yang tidak beres. ya saya kira ini perlu dicari sebabnya apa. Jangan sampai ini terulang lagi," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, Kongres PAN V digelar di Kendari 10-12 Februari di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara. Tiga calon yakni Mulafchri Harahap, Asman Abnur dan Dradjad Wibowo mendaftar di DPP PAN. Sedangkan calon petahana, Zulkifli Hasan mendaftar di Kendari.

Kongres ini diwarnai kericuhan. Kericuhan ini bermula ketika persaingan antara Zulkifli Hasan dan Mulfachri kian tajam. Kubu Mulfachri menuding Zulkifli Hasan curang.

Di tengah kericuhan itu, komputer panitia pelaksana (organizing committee/OC) yang digunakan untuk bekerja sempat direbut. Puncaknya, adu mulut terdengar di dalam ruangan kongres. Teriakan 'Zulkifli Hasan' dan 'Mulfachri Menang' bergema di antara kericuhan itu.

Sejumlah peserta tampak melempar-lempar kursi. Kursi pun tampak 'berterbangan' di dalam kongres. Ketum sekaligus caketum PAN Zulkifli Hasan mencoba menenangkan para peserta. Dia meminta para peserta tak saling melempar kursi.

Sempat reda, kericuhan kembali dimulai. Kali ini, kericuhan sampai membuat kaca pintu ruangan rapat pleno pecah. Kericuhan ini juga memakan korban, ada 10 orang terluka dan menjalani perawatan.

Namun kericuhan ini tak menghentikan proses pemilihan. Zulhas akhirnya kembali memimpin PAN. Dia terpilih menjadi ketum setelah mendapatkan 331 suara. Prosesi penghitungan suara digelar di ballroom Hotel Claro. Zulhas mengungguli kandidat lain yaitu Mulfachri dan Dradjad.(dtk)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita